Jadilah orang pertama yang menerima update artikel terbaru dari kami!!!

Keistimewaan Kitab Minhaj al-Thalibin

Daftar Isi

Keistimewaan Kitab Minhaj al-Thalibin

Sebagai seorang santri, tentu tak asing bagi kita dengan kitab yang diberi nama Minhaj al-Thalibin. Salah satu literatur Islam yang membahas disiplin ilmu fiqh bermazhab Syafi’i, yang merupakan salah satu karya monumental dari Imam Nawawi. Baca: Minhaj al-Thalibin pdf

Latar Belakang Karangan

Minhaj al-Thalibin adalah ringkasan dari al-Muharrar karya Imam Rafi’i, yang merupakan pegangan bagi mufti dan lainnya. Dengan sebab panjangnya pembahasan, tentu sulit bagi para penggiat ilmu untuk menghafalkannya.

Maka dari sinilah, Imam Nawawi berinisiatif untuk membuat sebuah ringkasan dari kitab tersebut, yang diberi nama Minhaj al-Thalibin. 

Tidak Semata-mata Ringkasan

Tidak hanya meringkas, Imam Nawawi juga melakukan beberapa alternatif, yaitu:

1. Memberikan penjelasan pada beberapa kasus yang disebutkan secara mutlak oleh Imam Rafi’i.

2. Menjelaskan secara gamblang tentang sebagian kasus yang dikuatkan oleh Imam Rafi’i, namun hal tersebut bertolak belakang dengan pendapat dalam mazhab.

3. Menggantikan beberapa kalimat yang jarang digunakan, atau menimbulkan asumsi tersalah, dengan kalimat yang lebih jelas.

4. Memberikan kode “qaul” terhadap pendapat Imam (Imam Syafi’i), “wajah” terhadap pendapat ashhab (murid Imam Syafi’i), dan lainnya, serta menjelaskan tingkatan khilafnya.

5. Menambahkan beberapa persoalan yang dianggap perlu untuk dijelaskan dalam kitab tersebut, yang permulaannya ditandai dengan kata “qultu” dan diakhiri dengan kata “wallahu a’lam”.

Memiliki Kitab Khusus Yang Membahas Filosofinya

Imam Nawawi tidak menghilangkan intisari dari kitab al-Muharrar, baik itu tentang pendapat lemah, maupun pada persoalan terjadi khilaf. Hanya saja, pada beberapa tempat, beliau menambahkan, atau berpaling darinya, yang ditandai dengan “qultu” dan diakhiri dengan “wallahu a’lam”.

Untuk mengetahui hal ini, Imam Nawawi menulis satu kitab yang diberi nama Daqa`iq al-Minhaj. Dalam kitab tersebut dijelaskan tentang alasan atau filosofi dari berpalingnya Imam Nawawi dari tata bahasa al-Muharrar kepada tata Bahasa yang lain, menambahkan penjelasan, huruf, syarat pada sebuah kasus, dan beberapa hal lainnya.

Memiliki Kode Tersendiri

Pernyataan sebelumnya, yang mana Minhaj al-Thalibin memiliki kode dan tanda yang khusus, seperti qaul” terhadap pendapat Imam, “wajah” terhadap pendapat ashhab, dan lain-lain, merupakan salah satu keistimewaan dari kitab Minhaj al-Thalibin, yang mana hal ini tidak ditemukan pada kitab-kitab yang lain. Bahkan dalam karya Imam Nawawi sendiri.

Dapat Dijadikan Syarah Bagi Kitab Asal

Dengan berbagai alternatif Imam Nawawi yang hanya tidak semata-mata membuat ringkasan dari kandungan al-Muharrar, kitab Minhaj al-Thalibin mampu menjadi syarah bagi al-Muharrar, walaupun Minhaj al-Thalibin adalah ringkasan darinya. 

Hal ini terbukti, dengan dilihat dari isinya yang merupakan ringkasan dari al-Muharrar, dan juga beberapa alternatif Imam Nawawi yang diaplikasikan dalam menulis Minhaj al-Thalibin, sehingga volumenya melebihi dari setengah kitab al-Muharrar.

Antusias Para Ulama

Keistimewaan Minhaj al-Thalibin, juga dapat dilihat dari antusias para ulama setelahnya dalam memberikan syarahan, ringkasan, hasyiah, dan lainnya, dan ada juga dalam bentuk nazham.

Di antara kitab syarahan dari Minhaj al-Thalibin adalah: Kanz al-Raghibin karya Syeikh Jalal al-Din al-Mahalli, Nihayah al-Muhtaj karya Imam Ramli, Tuhfah al-Muhtaj karya Syeikh Ibnu Hajar al-Haitami, al-Siraj al-Wahhaj karya Syeikh Burhan al-Din al-Sakandari, al-Najm al-Wahaj karya Syeikh Kamal al-Din al-Damiri, Tashhih al-Minhaj karya Syeikh Musa bin Ahmad, dan masih banyak lagi.

Di antara kitab hasyiah dari Minhaj al-Thalibin adalah: al-Qashd al-Wahaj karya Syeikh Izzu al-Din Ibn Jama’ah, al-Hasyiah al-Anifah karya Syeikh Ishaq al-Dza`uli, dan lain-lain. Di antara kitab yang berbentuk nazham dari kitab tersebut adalah: Ghaniyah al-Muhtaj karya Syeikh Burhan al-Din al-Kinani, al-Ibtihaj karya Syeikh Jalal al-Din al-Suyuthi, dan lain-lain.

Hingga di era sekarang, masih banyak para ilmuan yang memberikan penjelasan dalam bentuk tahqiq, ta’liq, dan ada juga yang hanya membuat penjelasan dari isi khutbahnya saja.

Pegangan Mazhab

Keistimewaan yang lainnya, juga dapat dilihat bahwa Minhaj al-Thalibin adalah salah satu pegangan dalam azhab Syafi’i setelah beberapa kitab lainnya, saat terjadi kontradiksi di antara pendapat Imam Nawawi. Baca: Pendapat yang Dipegang dalam Mazhab

 

Wallahu A’lam bi al-Shawab…

Semoga bermanfaat…

 

Sumber:

Minhaj al-Thalibin

Fawa`id Makiyah

 

 

 


Posting Komentar