10 Sifat Anjing Yang Harus Ditiru Manusia
![]() |
10 Sifat Anjing Yang Harus Ditiru Manusia |
Saat mendengar
kata “anjing”, sebagian besar umat Islam langsung teringat statusnya yang
sangat sakral dalam hukum-hukum fikih. Namun, di balik semua itu, pernahkah
kita melihat sisi lain dari makhluk ini?
Meski secara
syariat terdapat berbagai batasan dalam berinteraksi dengannya, makhluk ini
justru memiliki banyak sifat yang mencerminkan nilai-nilai Islam, seperti kesetiaan,
qanaah, tawakal, dan lain-lain.
Pada postingan
ini penulis akan menjelaskan 10 sifat anjing yang harus ditiru manusia,
khususnya bagi kita umat Islam. Mari ikuti penjelasan berikut.
Syeikh Nawawi
al-Bantani menjelaskan di dalam kitabnya Kasyfatus Saja bahwa terdapat 10 sifat
terpuji pada anjing yang sepatutnya ditiru oleh seorang mukmin, yaitu:
Senantiasa Lapar (Sifat Salafus Shalih)
Anjing hampir
tidak pernah benar-benar kenyang, seperti para salafus shalih yang haus ilmu,
amal, dan ibadah. Mereka tidak pernah merasa cukup dalam berbuat kebajikan dan
tidak terbuai dengan kemewahan dunia
Tidak Banyak Tidur di Malam Hari (Sifat Ahli Tahajud)
Anjing sering berjaga
di malam hari, atau hanya duduk diam mengawasi sekeliling, seperti para ahli
tahajud yang senantiasa menghidupkan malamnya dengan salat, doa, dan zikir.
Setia Meski Disakiti (Sifat Para Shiddiqin)
Anjing bisa
terusik, dimarahi, bahkan diusir, tetapi ia tetap setia dan tidak pergi jauh
dari tuannya. Kesetiaan seperti ini mencerminkan sifat para shiddiqin, orang
yang sangat jujur dan tulus dalam keimanan dan kesetiaan kepada Allah.
Tidak Meninggalkan Warisan (Sifat Orang Zuhud)
Saat anjing
mati, ia tidak meninggalkan apa-apa. Tidak ada harta, rumah, atau warisan,
seperti orang zuhud yang hidupnya ringan, tidak bergantung pada dunia, tidak
sibuk menumpuk kekayaan, dan fokus pada kehidupan yang abadi di akhirat.
Menerima dengan Sedikit Bagiannya (Sifat Orang yang Ridha)
Anjing tidak
keberatan tidur di lantai, makan di tempat rendah, atau di tempat sepi, seperti
orang yang ridha yang menerima ketetapan dan takdir Allah SWT tanpa mengeluh.
Memandang Semua Orang Sama (Sifat Orang Miskin)
Anjing tidak
memilih-milih manusia. Ia memandang semua orang sama dengan harapan, siapa tahu
ada yang melemparkan makanan. Ini seperti sifat orang miskin yang berharap pada
kebaikan siapa pun, tetap sabar dan tidak menuntut.
Tidak Marah Saat Disakiti (Sifat Pecinta)
Terkadang,
anjing tetap diam saat diganggu, dilempar kerikil atau debu. Ia tidak membalas,
seperti sifat orang yang penuh cinta yang mempu menahan diri, tidak mudah marah
meskipun disakiti.
Pergi Bila Daerahnya Direbut (Sifat Hamidin)
Jika wilayah
yang biasa ditempati anjing direbut anjing lain, ia tidak menyerang atau ribut,
melainkan mencari tempat baru. Ini menunjukkan kelapangan dada, kerendahan hati,
tidak bertengkar, dan lebih mengalah, seperti sifat orang hamidin yang selalu
mencari kedamaian.
Menerima Apa yang Diberi Meski Hanya Sedikit (Sifat Qanaah)
Anjing tidak
protes meskipun hanya diberi sesuap makanan. Ia menerimanya dengan senang hati,
seperti sifat orang qanaah yang tetap merasa cukup dengan apa yang ada.
Bepergian Tanpa Bekal (Sifat Tawakal)
Anjing sering
pergi tanpa membawa bekal dan tetap yakin akan menemukan sesuatu di perjalanan.
Ini mencerminkan sikap tawakal yang percaya sepenuhnya kepada Allah bahwa
rezeki sudah ditetapkan.
Pelajaran
Terkadang,
pelajaran terbesar datang dari makhluk yang tidak bisa bicara, tidak memiliki
akal seperti manusia, tapi banyak tindakannya mencerminkan kemuliaan akhlak
yang sesuai dengan ajaran Islam.
Jangan malu
belajar dari siapa pun, termasuk dari hewan. Karena sejatinya, manusia yang
baik adalah mereka yang selalu ingin memperbaiki diri dari mana pun sumber
ilmunya.
Wallhu A’lam bi
al-Shawab…
Semoga
bermanfaat…
Posting Komentar