Jadilah orang pertama yang menerima update artikel terbaru dari kami!!!

Perbedaan Shawab Haq dan Shidiq

Daftar Isi

Perbedaan Shawab Haq dan Shidiq

Shawab, Haq, dan Shidiq merupakan kosa kata yang secara garis besar diartikan dengan kebenaran, atau sesuai dengan fakta. Dalam artian, tiga kata tersebut memiliki arti yang sama secara umum.

Namun, bila ditelusuri pengertian dari masing-masing kata tersebut, kita akan menemukan titik perbedaannya. Walaupun secara umumnya sama, tetapi ada perbedaannya. Inilah salah satu contoh istilah yang sering kita dengar “sama tapi beda” atau “beda tapi sama”

Di sini penulis akan menjelaskan definisi, dan juga lawan dari masing-masing kata tersebut. Ini merupakan salah satu metode untuk menemukan titik perbedaan dari beberapa kata yang terlihat sama, namun juga terdapat perbedaannya.

Shawab (الصواب)

Shawab merupakan lawan dari Khatha` (الخطاء). Shawab adalah perkataan yang sesuai dengan fakta, tanpa melihat dari sisi hubungan kata dengan fakta, ataupun sebaliknya. Sebagaimana definisinya adalah:

كلام طابق حكمه الواقع من غير اعتبار المطابقة من جانب بخصوصه

“Shawab adalah perkataan yang hukumnya sesuai dengan fakta, tanpa melihat kesesuaiannya dari sisi tertentu.”

Contohnya seperti kita mendengar kabar dari seseorang bahwa si A terdaftar dalam penerimaan beasiswa LPDP. 

Perkataan seseorang itu disebut shawab, bila sesuai dengan fakta dan terbukti bahwa si A memang terdaftar sebagai penerima beasiswa LPDP. 

Namun, bila tidak sesuai dan terbukti bahwa si A tidak termasuk dalam golongan penerima beasiswa LPDP, maka perkataan tersebut disebut Khatha`.                                   

Haq (الحق)

Haq merupakan lawan dari Bathil (الباطل). Haq adalah perkataan yang sesuai dengan fakta, dengan melihat dari sisi hubungan antara fakta dengan perkataan tersebut. Sebagaimana definisinya adalah:

ما طابق الواقع باعتبار نسبة الواقع إليه

“Haq adalah perkataan yang sesuai dengan fakta, dengan melihat dari sisi hubungannya dengan perkataan tersebut.”

Seperti contoh di atas. Bila kita telah mengetahui bahwa si A terdaftar sebagai penerima beasiswa LPDP, maka perkataan seseorang itu dinamakan Haq, dan juga bisa disebut dengan Shawab.

Namun, bila kita telah mengetahui bahwa si A tidak termasuk dalam golongan penerima beasiswa LPDP, maka perkataan seseorang itu dinamakan Bathil, dan juga bisa disebut dengan Khatha`.

Shidiq (الصدق)

Shidiq merupakan lawan dari kata Kadzib (الكذب). Shidiq adalah perkataan yang sesuai dengan fakta, dengan melihat dari sisi hubungan antara perkataan tersebut dengan faktanya. Sebagaimana definisinya adalah:

ما طابق الواقع باعتبار نسبته إلى الواقع

“Shidiq adalah perkataan yang sesuai dengan fakta, dengan melihat dari sisi hubungannya antara perkataan tersebut dengan faktanya.”

Seperti contoh di atas. Bila perkataan seseorang itu sesuai dengan fakta dan terbukti bahwa si A memang terdaftar sebagai penerima beasiswa LPDP, maka dinamakan dengan Shidiq, dan juga bisa disebut dengan Shawab.

Namun, bila tidak sesuai dan terbukti bahwa si A tidak termasuk dalam golongan penerima beasiswa LPDP, maka perkataan tersebut disebut Kadzib, dan juga bisa disebut dengan Khatha`.  

Kesimpulan

Dari uraian tersebut, dapat kita ambil kesimpulan bahwa Shawab, Haq, dan Shidiq, memiliki persamaan secara umum, yang diartikan dengan benar atau sesuai dengan fakta. Namun, juga terdapat sisi perbedaannya.

Shawab adalah kata yang juga dapat terpahami kepada Haq, tetapi tidak sebaliknya. Artinya, setiap Shawab belum tentu Haq. Tetapi setiap Haq, sudah pasti Shawab.

Shawab juga dapat terpahami kepada Shidiq, tetapi tidak sebaliknya. Artinya, setiap Shawab belum tentu Shidiq. Tetapi setiap Shidiq, sudah pasti Shawab.

Hal ini karena Shawab lebih umum dari Haq dan Shidiq, sedangkan Haq dan Shidiq lebih khusus darinya. Ini juga berlaku pada lawan dari masing-masing kata tersebut, yaitu Khatha`, Bathil dan Kadzib.

Adapun antara Shidiq dan Haq, adalah dua kata yang diartikan sama secara umum, namun berbeda secara khusus, karena memiliki ketentuan tertentu.

  

Wallahu A’lam bi al-Shawab…

Semoga bermanfaat…

 

Sumber: Hilyah al-Labb al-Mashun

Posting Komentar