Jadilah orang pertama yang menerima update artikel terbaru dari kami!!!

Kisah Barshisha, Ulama Ahli Ibadah (Kafir di Akhir Hayat)

Daftar Isi

Kisah Barshisha, Ulama Ahli Ibadah (Kafir di Akhir Hayat)

Kehidupan yang kita jalani sekarang, belum tentu bisa menentukan kebahagiaan kita di akhirat kelak. Ahli ibadah belum tentu bisa masuk syurga, menikmati keindahan dan kenikmatan syurga.

Ahli maksiat juga belum tentu ditempatkan di neraka. Semua itu merupakan ketentuan dan juga karunia daripada Allah SWT melalui husnul khatimah dan su`ul khatimah.

Kenapa tidak?.....

Diceritakan sebuah kisah seorang syeikh yang merupakan ahli ibadah, beliau banyak memiliki murid hingga mencapai 60.000 orang dan seluruh muridnya bisa terbang dengan keberkahan beliau. Namun sayang, beliau meninggal dalam keadaan kufur. Nau’zubillah…..

Beliau adalah Barshisha al-Abid. al-Abid artinya ahli ibadah, gelar yang diberikan orang-orang kepadanya. Predikat itu ditujukan karena beliau adalah orang yang sangat tekun beribadah. Bahkan, para malaikat pun kagum dengan ibadah yang beliau lakukan.

Di tengah-tengah kekaguman para malaikat, Allah SWT berfirman dengan mengatakan kepada para malaikat:

“Gerangan apa yang membuat kalian begitu kagum kepada Barshisha. Sesungguhnya aku lah yang lebih tahu daripada kalian dan di dalam pengetahuanku, ia kufur dan masuk ke dalam neraka selama-lamanya.”

Iblis yang suka mencuri-curi rahasia, mendengar apa yang telah Allah katakan kepada para malaikat dan ia juga mengetahui bahwa kebinasaan Barshisha ada di tangannya.

Iblis pun pergi ke tempat di mana Barshisha beribadah, ia datang menyerupai seorang ‘abid dan ia juga beribadah layaknya seorang ‘abid.

Kemudian ia menyapa Barshisha. Barshisha pun menanyakan sesuatu kepadanya: “siapa kamu dan apa tujuanmu?” Tanya Barshisah. “aku adalah seorang ‘abid yang akan menolongmu dalam beribadah kepada Allah SWT.” jawab Iblis. Barshisha menjawab: “Barangsiapa yang ingin beribadah kepada Allah. Maka Allah akan memberikannya kawan.”

Setelah itu, iblis melakukan ibadah bersama Barshisha selama tiga hari tiga malam. Selama itu iblis tidak pernah tidur, makan dan minum. Sehingga Barshisha pun tercengang dan kagum melihatnya.

Akhirnya Barshisha menjumpai Iblis dan bertanya: “Aku makan, minum dan tidur sedangkan kamu? Kamu tidak makan, tidak minum dan kamu juga tidak tidur. Aku beribadah selama 220 tahun dan selama itu aku tidak sanggup untuk tidak makan dan minum. Tolong beritahu, bagaimana caranya agar aku bisa melakukan hal yang sama sepertimu?”

Dengan cepat iblis menjawab dan mencoba untuk menipu Barshisha: “pergilah, lakukan lah maksiat, kemudian bertaubat. Sesungguhnya Allah maha penyayang, Allah akan mengampuni dosamu. Setelah itu, kamu akan mendapatkan kamanisan dalam beribadah.”

Mendengar jawaban dari iblis yang sangat menggiurkan untuk merasakan kemanisan beribadah. Akhirnya, Barshisha mulai terperangkap dalam tipuan si iblis. “Beritahu aku, maksiat apa yang harus aku lakukan? Tanya Barshisha kepada iblis.

Iblis menjawab: “lakukan lah pembunuhan atau perzinaan.” Mendengar jawaban itu, Barshisha membantah dan tidak berani melakukannya dengan mengatakan: “aku tidak sanggup melakukannya.” Iblis kembali memberikan saran: “Minumlah arak, karena itu adalah perbuatan yang sangat mudah.”

Singkat cerita, akhirnya Barshisha pun tertipu dengan menerima dan mau melaksanakan apa yang telah iblis katakan kepadanya. Lalu, ia pergi ke sebuah tempat penjualan minuman arak. Setelah sampai di tempat tersebut, ia pun membelinya yang pada saat itu dijual oleh seorang perempuan.

Setelah dibeli, ia langsung meminumnya dan spontan Barshisha pun mabuk. Dalam keadaan mabuk, ia melakukan perzinaan dengan seorang perempuan, penjual minuman arak tersebut. Setelah berzina, datanglah suami dari si perempuan. Lalu ia pun membunuh suami itu.

Kemudian iblis datang dalam bentuk manusia, lalu ia membawa Barshisha ke hadapan sultan. Setelah sampai di hadapan sultan, Barshisha dihukum sesuai kesalahannya, dicambuk sebanyak 80 kali jilid karena minum arak dan 100 kali karena berzina, kemudian Barshisah diikat untuk dilakukan qisas karena telah membunuh.

Ketika itu, Iblis kembali datang menemui Barshisha dan berkata: “Bagaimana keadaan kamu sekarang?. “Beginilah aku sekarang karena telah berteman dengan yang orang yang salah.” jawab Barshisha.

“Aku telah menggodamu selama 220 tahun sehingga engkau diikat seperti sekarang. Jika engkau mau menuruti kemaukanku, sungguh aku akan melepaskanmu” bujuk Iblis.

“Aku mau, aku akan menuruti kemauanmu dan juga akan melakukan apa saja yang bisa kulakukan” jawab Barshisha yang telah terpengaruh dengan rayuan iblis.

“Sujud lah kepadaku” kata Iblis. “Bagaimana caranya aku sujud, sedangkan aku terikat seperti ini” jawab Barshisha. “Sujud lah dengan cara isyarat” saran Iblis.

Kemudian Barshisah pun sujud kepada Iblis dengan isyarat kepalanya. Saat itu juga, Barshisha yang dulunya merupakan ahli ibadah, mempunyai 60.000 orang murid yang bisa terbang dengan keberkahannya, saat itu telah kufur.

Ketika Barshisha menjadi kufur, iblis pun mengatakan kepadanya “Wahai Barshisha, sesungguhnya aku telah melepaskanmu dan aku takut kepada Allah, tuhan sekalian alam.”

Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa memberikan taufiq dan hidayahnya kepada kita semua, agar kita selalu istiqamah dalam beramal dan beribadah kepadanya hingga kehidupan kita diakhiri dengan Husnul Khatimah. Aamiin….

 

Wallahu A’lam bi al-Shawab…

Semoga bermanfa’at…

 

Sumber: 

Al-Majalis al-Saniyah (Syarah Hadis Arba’in)

 

Posting Komentar