Kisah Barshisha, Ulama Ahli Ibadah (Kafir di Akhir Hayat)
![]() |
Kisah Barshisha, Ulama Ahli Ibadah (Kafir di Akhir Hayat) |
Kehidupan yang kita jalani sekarang, belum tentu bisa menentukan kebahagiaan kita di akhirat kelak. Ahli ibadah belum tentu bisa masuk syurga, menikmati keindahan dan kenikmatan syurga.
Ahli
maksiat juga belum tentu ditempatkan di neraka. Semua itu merupakan ketentuan
dan juga karunia daripada Allah SWT melalui husnul khatimah dan su`ul khatimah.
Kenapa
tidak?.....
Diceritakan
sebuah kisah seorang syeikh yang merupakan ahli ibadah, beliau banyak memiliki
murid hingga mencapai 60.000 orang dan seluruh muridnya bisa terbang dengan
keberkahan beliau. Namun sayang, beliau meninggal dalam keadaan kufur. Nau’zubillah…..
Beliau
adalah Barshisha al-Abid. al-Abid artinya ahli ibadah, gelar yang diberikan
orang-orang kepadanya. Predikat itu ditujukan karena beliau adalah orang yang
sangat tekun beribadah. Bahkan, para malaikat pun kagum dengan ibadah yang
beliau lakukan.
Di
tengah-tengah kekaguman para malaikat, Allah SWT berfirman dengan mengatakan
kepada para malaikat:
“Gerangan
apa yang membuat kalian begitu kagum kepada Barshisha. Sesungguhnya aku lah
yang lebih tahu daripada kalian dan di dalam pengetahuanku, ia kufur dan masuk
ke dalam neraka selama-lamanya.”
Iblis
yang suka mencuri-curi rahasia, mendengar apa yang telah Allah katakan kepada
para malaikat dan ia juga mengetahui bahwa kebinasaan Barshisha ada di
tangannya.
Iblis
pun pergi ke tempat di mana Barshisha beribadah, ia datang menyerupai seorang ‘abid
dan ia juga beribadah layaknya seorang ‘abid.
Kemudian
ia menyapa Barshisha. Barshisha pun menanyakan sesuatu kepadanya: “siapa kamu
dan apa tujuanmu?” Tanya Barshisah. “aku adalah seorang ‘abid yang akan
menolongmu dalam beribadah kepada Allah SWT.” jawab Iblis. Barshisha menjawab:
“Barangsiapa yang ingin beribadah kepada Allah. Maka Allah akan memberikannya
kawan.”
Setelah
itu, iblis melakukan ibadah bersama Barshisha selama tiga hari tiga malam. Selama
itu iblis tidak pernah tidur, makan dan minum. Sehingga Barshisha pun
tercengang dan kagum melihatnya.
Akhirnya
Barshisha menjumpai Iblis dan bertanya: “Aku makan, minum dan tidur sedangkan
kamu? Kamu tidak makan, tidak minum dan kamu juga tidak tidur. Aku beribadah
selama 220 tahun dan selama itu aku tidak sanggup untuk tidak makan dan minum.
Tolong beritahu, bagaimana caranya agar aku bisa melakukan hal yang sama sepertimu?”
Dengan
cepat iblis menjawab dan mencoba untuk menipu Barshisha: “pergilah, lakukan lah
maksiat, kemudian bertaubat. Sesungguhnya Allah maha penyayang, Allah akan
mengampuni dosamu. Setelah itu, kamu akan mendapatkan kamanisan dalam beribadah.”
Mendengar
jawaban dari iblis yang sangat menggiurkan untuk merasakan kemanisan beribadah.
Akhirnya, Barshisha mulai terperangkap dalam tipuan si iblis. “Beritahu aku, maksiat
apa yang harus aku lakukan? Tanya Barshisha kepada iblis.
Iblis
menjawab: “lakukan lah pembunuhan atau perzinaan.” Mendengar jawaban itu, Barshisha
membantah dan tidak berani melakukannya dengan mengatakan: “aku tidak sanggup
melakukannya.” Iblis kembali memberikan saran: “Minumlah arak, karena itu adalah
perbuatan yang sangat mudah.”
Singkat
cerita, akhirnya Barshisha pun tertipu dengan menerima dan mau melaksanakan apa
yang telah iblis katakan kepadanya. Lalu, ia pergi ke sebuah tempat penjualan
minuman arak. Setelah sampai di tempat tersebut, ia pun membelinya yang pada
saat itu dijual oleh seorang perempuan.
Setelah
dibeli, ia langsung meminumnya dan spontan Barshisha pun mabuk. Dalam keadaan
mabuk, ia melakukan perzinaan dengan seorang perempuan, penjual minuman arak
tersebut. Setelah berzina, datanglah suami dari si perempuan. Lalu ia pun
membunuh suami itu.
Kemudian
iblis datang dalam bentuk manusia, lalu ia membawa Barshisha ke hadapan sultan.
Setelah sampai di hadapan sultan, Barshisha dihukum sesuai kesalahannya, dicambuk
sebanyak 80 kali jilid karena minum arak dan 100 kali karena berzina, kemudian
Barshisah diikat untuk dilakukan qisas karena telah membunuh.
Ketika
itu, Iblis kembali datang menemui Barshisha dan berkata: “Bagaimana keadaan
kamu sekarang?. “Beginilah aku sekarang karena telah berteman dengan yang orang
yang salah.” jawab Barshisha.
“Aku
telah menggodamu selama 220 tahun sehingga engkau diikat seperti sekarang. Jika
engkau mau menuruti kemaukanku, sungguh aku akan melepaskanmu” bujuk Iblis.
“Aku
mau, aku akan menuruti kemauanmu dan juga akan melakukan apa saja yang bisa
kulakukan” jawab Barshisha yang telah terpengaruh dengan rayuan iblis.
“Sujud
lah kepadaku” kata Iblis. “Bagaimana caranya aku sujud, sedangkan aku terikat
seperti ini” jawab Barshisha. “Sujud lah dengan cara isyarat” saran Iblis.
Kemudian
Barshisah pun sujud kepada Iblis dengan isyarat kepalanya. Saat itu juga,
Barshisha yang dulunya merupakan ahli ibadah, mempunyai 60.000 orang murid yang
bisa terbang dengan keberkahannya, saat itu telah kufur.
Ketika
Barshisha menjadi kufur, iblis pun mengatakan kepadanya “Wahai Barshisha,
sesungguhnya aku telah melepaskanmu dan aku takut kepada Allah, tuhan sekalian
alam.”
Mudah-mudahan
Allah SWT senantiasa memberikan taufiq dan hidayahnya kepada kita semua, agar
kita selalu istiqamah dalam beramal dan beribadah kepadanya hingga kehidupan
kita diakhiri dengan Husnul Khatimah. Aamiin….
Wallahu A’lam bi al-Shawab…
Semoga
bermanfa’at…
Sumber:
Al-Majalis al-Saniyah (Syarah Hadis Arba’in)
Posting Komentar