Jadilah orang pertama yang menerima update artikel terbaru dari kami!!!

Tips Paling Utama Menjadi Hamba Yang Taqwa

Daftar Isi

Tips Paling Utama Menjadi Hamba Yang Taqwa

Menjadi pribadi yang taqwa adalah dambaan bagi setiap mukmin. Orang yang bertaqwa, telah dijanjikan oleh Allah SWT akan mendapatkan kebahagiaan dan kesenangan, baik di dunia maupun di akhirat.

Taqwa dapat membimbing seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari dengan integritas. Taqwa juga mencakup kesadaran akan tanggung jawab sosial, menjaga hak-hak sesama manusia, dan berkontribusi positif dalam masyarakat.

Tentu untuk sampai kepada derajat ketaqwaan yang sesungguhnya tidak lah mudah. Karena, untuk menghasilkan sebuah kebahagiaan dan kemenangan, memerlukan usaha yang kompeten dalam menghasilkannya.

Pada postingan kali ini, penulis akan memberikan tips yang paling utama untuk menjadi hamba yang taqwa. Semoga dengan postingan ini, dapat membantu teman-teman dalam meraih derajat taqwa dan mendapat ridha dari Allah SWT.... Aamiin....

Sebelumnya, kita harus mengetahui terlebih dulu esensi taqwa. Karena, kita tidak akan bisa memahami ciri-ciri hamba yang taqwa, tanpa memahami apa esensi taqwa itu sendiri.

Mengutip dari kitab para ulama, taqwa didefinisikan dengan:

 

إمتثال Ø§Ù„أوامر ÙˆØ§Ø¬ØªÙ†Ø§Ø¨ Ø§Ù„نواهي

“Menjalankan segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya.”


Dari definisi taqwa, dapat kita pahami bahwa hamba yang taqwa adalah hamba yang menjalankan segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya. Maka, tidak disebutkan taqwa, hamba yang tidak memenuhi apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan hamba yang mengerjakan apa yang telah dilarangnya.

Untuk menjalankan perintah Allah, tentu membutuhkan ilmu agama. Karena, setiap perkara yang Allah perintahkan, memiliki tata cara tersendiri untuk melaksanakannya. Jika seseorang tidak memahami tata cara dalam melaksanakannya, maka bagaimana perkara yang Allah perintahkan terlaksana sebagaimana mestinya.

Contohnya shalat. Seseorang yang tidak memiliki ilmu tentang tata cara shalat, baik itu syarat, rukun atau hal yang membatalkannya, maka tentu shalat yang diperintahkan tidak akan terlaksana sebagaimana mestinya. Begitu juga dengan amal ibadah lainnya, seperti puasa, zakat, umrah dan haji.

Amal ibadah yang dikerjakan oleh seorang hamba yang tidak memiliki ilmu, amalan tersebut ditolak dan tidak diterima oleh Allah SWT. Sebagaimana Syeikh Ibn Ruslan mengatakan:

 

كل Ù…Ù† Ø¨ØºÙŠØ± Ø¹Ù„Ù… ÙŠØ¹Ù…Ù„ 

أعماله Ù…ردودة Ù„اتقبل

 

“Siapa saja yang beribadah tanpa didasari dengan ilmu pengetahuan agama, maka ibadahnya ditolak dan tidak diterima oleh Allah SWT.”

Oleh karena itu, sangat disayangkan bagi seorang hamba yang rajin beribadah, siang dan malam, namun tidak memiliki ilmu. Karena amalannya dianggap tidak sah, ditolak dan tidak diterima oleh Allah SWT.

Secara logikanya saja, seorang raja memerintahkan prajurit untuk melakukan sesuatu. Jika prajurit tersebut tidak mengetahui tata caranya, tentu sesuatu tersebut tidak akan terlaksana sesuai dengan keinginan raja.

Dapat dipahami, bahwa seseorang yang dianggap telah menjalankan perintah Allah, bila perintah yang dilaksanakan sesuai dengan sebagaimana mestinya. Untuk mengetahui tata caranya membutuhkan ilmu agama.

Maka, orang yang rajin beribadah, mengerjakan apa saja yang diperintahkan oleh Allah, namun tidak didasari dengan ilmu agama, orang tersebut tidak dinamakan dengan hamba yang taqwa. Begitu juga dengan menjauhi segala larangannya.

Dari uraian di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa tips yang paling utama untuk menjadi hamba yang taqwa adalah memiliki pengetahuan agama.

Taqwa adalah menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangannya. Menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya, tidak akan terealisasi tanpa pengetahuan agama. Maka taqwa juga tidak akan terealisasi tanpa pengetahuan agama.

 

Wallahu a’lam bi al-Shawab...

Semoga bermanfaat...

 

Sumber:

Miftah al-Afkar

Matan al-Zubad

Posting Komentar