Jadilah orang pertama yang menerima update artikel terbaru dari kami!!!

Perbedaan Al-Qur’an dan Hadis Qudsi

Daftar Isi

Perbedaan Al-Qur’an dan Hadis Qudsi 

Dalam dunia pesantren khususnya, tentu kita sering mendengar istilah hadis qudsi. Hadis qudsi merupakan hadis yang berisi fiman Allah SWT. Hal ini menimbulkan kesamaan dengan Al-Qur’an yang juga merupakan firman Allah SWT.

Lalu bagaimanakah perbedaan antara keduanya? Untuk bisa menjawab, pada postingan ini, penulis akan menjelaskan tentang perbedaan antara Al-Qur’an dengan hadis qudsi.

Mari simak penjelasan berikut.

Pengertian Hadis Qudsi

Secara bahasa, kata qudsi merupakan kata yang dinisbahkan dari kata quds (قدس) yang diartikan dengan suci dan bersih. Kata ini juga digunakan kepada hadis ilahi yang dinisbahkan kepada ilah (إله) dan hadis rabbani yang dinisbahkan kepada rabb (رب).

Sedangkan secara istilah, hadis qudsi diartikan dengan:

ما أضافه الرسول وأسنده إلى ربه عز وجل‏ من غير القرآن

“Apa saja yang disandarkan Rasulullah SAW dan diatribusikan kepada Allah SWT selain Al-Qur’an.”

Contohnya seperti hadis yang bahwa Allah SWT berfirman:

يَا عِبَادِيْ حَرَّمْتُ الظُّلْمَ‏ عَلى نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ مُحَوَرَّمًا عَلَيْكُمْ قلا تَظالمُوْا

Wahai hamba-Ku, Aku haramkan kezaliman terhadap diri-Ku dan juga aku haramkan bagimu, maka jangan kalian saling berbuat zalim.

Dan seperti perkataan sahabat:

قال رسول الله فيما يرويه عن ربه عز وجل . . وهكذا .

Rasulullah SAW bersabda dalam apa yang diriwayatkannya dari Allah SWT: (hingga seterusnya).”

Alasan Penamaan Hadis Qudsi

Adapun alasan penamaan hadis qudsi adalah disebutkan “hadis” karena berasal dari perkataan Rasulullah SAW dan dari hikayatnya tentang Tuhannya.

Sedangkan disebut “qudsi” karena dikaitkan dengan Allah Yang Maha Esa, karena sejatinya Allah lah yang berbicara dan yang menciptakannya, dan Allah bersih segala sesuatu yang tidak layak, sesuai dengan sebutan “qudsi” yang bermakna bersih dan suci.

Perbedaan Al-Qur’an dan Hadis Qudsi

Al-Qur’an mempunyai keistimewaan dan kelebihan yang tidak terdapat pada hadis qudsi. Di antaranya yaitu:

1.  Al-Qur’an adalah mukjizat yang bertahan sepanjang zaman, terpelihara dari perubahan dan pengubahan, lafaznya mutawatir pada semua kata, huruf, dan gaya bahasanya.

2.  Diharamkan meriwayatkannya dengan makna

3.  Diharamkan menyentuhnya bagi orang yang sedang berhadas, dan juga diharamkan membacakannya bagi seseorang dalam keadaan berjunub dan sejenisnya.

4.  Terkhususnya dalam bacaan shalat.

5.  Menamainya dengan Al-Qur'an.

6.  Bernilai ibadah dengan membacanya dan setiap hurufnya mendatangkan sepuluh kebaikan.

7.  Diharamkan menjualnya menurut riwayat Ahmad dan dimakruhkan menurut Al-Syafi’i.

8.  Menamakan sebuah kalimat sebagai sebuah ayat dan menamai sejumlah ayat tertentu sebagai sebuah surah.

9.  Kata-kata dan maknanya berasal dari Tuhan dengan wahyu yang jelas dan selaras.

 

Wallahu A’lam bi al-Shawab...

Semoga bermanfaat...

 

Sumber: Minhal al-Lathif

Posting Komentar