Istiarah Murasysyahah Mujarradah dan Muthlaqah
Istiarah Murasysyahah Mujarradah dan Muthlaqah
Murasysyahah, mujarradah dan muthlaqah merupakan
pembagian ‘aridhi dari istiarah. Sebagaimana yang telah penulis jelaskan
sebelumnya bahwa secara dzati, istiarah terbagi tiga, yaitu: tashrihiyyah,
makniyyah dan takhyiliyyah.
Adapun secara ‘aridhi, isti’arah terbagi kepada murasysyahah,
mujarradah, muthlaqah, ashliyyah dan tab’iyyah.
Pembagian ini melihat kepada beberapa tinjauan.
Murasysyahah, mujarradah dan muthlaqah adalah pembagian
dengan melihat kepada disebutkan atau tidaknya mula`im, yakni sesuatu
yang memiliki kesesuaian terhadap musyabah atau musyabah bih.
Untuk mengetahui lebih jauh bagaimana perbedaan dan
contohnya, mari simak penjelasan berikut.
Murasysyahah
Di dalam kitab Hilyab al-Labb al-Mashun, murasysyahah
didefiniskan dengan:
المرشحة هي التي ما اقترنت بما يلائم المستعار منه
“Murasysyahah
adalah istiarah yang disertai dengan sesuatu yang memiliki kesesuaian terhadap
musta’ar minh (musyabah bih).”
Dari definisi di atas, dapat dipahami bahwa murasysyahah
adalah istiarah yang diperdapatkan sesuatu yang memiliki kesesuaian terhadap
musyabah bih.
Contoh
رَأَيْتُ أَسَدًا فِى الْحَمَّامِ لَهُ لِبَدٌ
“Saya
telah melihat seekor singa yang berbulu tengkuk di dalam kamar mandi.”
Kata لَهُ لِبَدٌ (Lahu
Libad) merupakan kalimat yang memiliki kesesuaian atau kecocokan terhadap
musyabah bih, yakni asad, yang mana libad sangat identik dengan asad.
Karena itu, contoh di atas digolongkan kepada istiarah
murasyahah jika dilihat kepada mula`im-nya.
Mujarradah
Mujarradah didefiniskan dengan:
المجردة هي التي ما اقترنت بما يلائم المستعار له
“Mujarradah
adalah istiarah yang disertai dengan sesuatu yang memiliki kesesuaian
terhadap musta’ar lah (musyabah).”
Dari definisi di atas, dapat dipahami bahwa mujarradah
adalah istiarah yang diperdapatkan sesuatu yang memiliki kesesuaian
terhadap musyabah.
Contoh
رَأَيْتُ أَسَدًا يَرْمِيْ
“Saya
telah melihat seekor singa yang melempar.”
Kata يَرْمِيْ (Yarmi)
merupakan kata yang memiliki kesesuaian atau kecocokan terhadap musyabah, yakni rajul syuja’, yang mana melempar tidak terdapat pada asad.
Karena itu, contoh di atas digolongkan kepada istiarah
mujarradah jika dilihat kepada mula`im-nya.
Muthlaqah
Sedangkan muthlaqah adalah:
المجردة هي التي ما لم تقترن بشئ من ملائمات المستعار منه والمستعار له
“Muthlaqah
adalah istiarah yang tidak disertai dengan apapun dari sesuatu yang
memiliki kesesuaian terhadap musta’ar minh (musyabah bih) dan musta’ar lah
(musyabah).”
Dari definisi di atas, dapat dipahami bahwa muthlaqah adalah
istiarah yang tidak diperdapatkan apapun sesuatu yang memiliki kesesuaian
terhadap musyabah dan musyabah bih.
Contoh
رَأَيْتُ أَسَدًا
“Saya
telah melihat seekor singa di dalam kamar mandi.”
Pada contoh di atas dapat kita lihat bahwa tidak
diperdapatkan sesuatu yang memiliki kesesuaian terhadap musyabah dan musyabah
bih. Karena itu, contoh di atas digolongkan kepada istiarah muthlaqah.
Wallahu A’lam bi al-Shawab...
Semoga bermanfaat...
Sumber: Hilyah al-Labb al-Mashun
Posting Komentar