Jadilah orang pertama yang menerima update artikel terbaru dari kami!!!

Istiarah Murasysyahah Mujarradah dan Muthlaqah

Daftar Isi

Istiarah Murasysyahah Mujarradah dan Muthlaqah

Murasysyahah, mujarradah dan muthlaqah merupakan pembagian ‘aridhi dari istiarah. Sebagaimana yang telah penulis jelaskan sebelumnya bahwa secara dzati, istiarah terbagi tiga, yaitu: tashrihiyyah, makniyyah dan takhyiliyyah.

Adapun secara ‘aridhi, isti’arah terbagi kepada murasysyahah, mujarradah, muthlaqah, ashliyyah dan tab’iyyah. Pembagian ini melihat kepada beberapa tinjauan.

Murasysyahah, mujarradah dan muthlaqah adalah pembagian dengan melihat kepada disebutkan atau tidaknya mula`im, yakni sesuatu yang memiliki kesesuaian terhadap musyabah atau musyabah bih.

Untuk mengetahui lebih jauh bagaimana perbedaan dan contohnya, mari simak penjelasan berikut.

Murasysyahah

Di dalam kitab Hilyab al-Labb al-Mashun, murasysyahah didefiniskan dengan:

المرشحة هي التي ما اقترنت بما يلائم المستعار منه

Murasysyahah adalah istiarah yang disertai dengan sesuatu yang memiliki kesesuaian terhadap musta’ar minh (musyabah bih).”

Dari definisi di atas, dapat dipahami bahwa murasysyahah adalah istiarah yang diperdapatkan sesuatu yang memiliki kesesuaian terhadap musyabah bih.

Contoh

رَأَيْتُ أَسَدًا فِى الْحَمَّامِ لَهُ لِبَدٌ

“Saya telah melihat seekor singa yang berbulu tengkuk di dalam kamar mandi.”

Kata لَهُ لِبَدٌ (Lahu Libad) merupakan kalimat yang memiliki kesesuaian atau kecocokan terhadap musyabah bih, yakni asad, yang mana libad sangat identik dengan asad.

Karena itu, contoh di atas digolongkan kepada istiarah murasyahah jika dilihat kepada mula`im-nya.

Mujarradah

Mujarradah didefiniskan dengan:

المجردة هي التي ما اقترنت بما يلائم المستعار له

Mujarradah adalah istiarah yang disertai dengan sesuatu yang memiliki kesesuaian terhadap musta’ar lah (musyabah).”

Dari definisi di atas, dapat dipahami bahwa mujarradah adalah istiarah yang diperdapatkan sesuatu yang memiliki kesesuaian terhadap musyabah.

Contoh

رَأَيْتُ أَسَدًا يَرْمِيْ

“Saya telah melihat seekor singa yang melempar.”

Kata يَرْمِيْ (Yarmi) merupakan kata yang memiliki kesesuaian atau kecocokan terhadap musyabah, yakni rajul syuja’, yang mana melempar tidak terdapat pada asad.

Karena itu, contoh di atas digolongkan kepada istiarah mujarradah jika dilihat kepada mula`im-nya.

Muthlaqah

Sedangkan muthlaqah adalah:

المجردة هي التي ما لم تقترن بشئ من ملائمات المستعار منه والمستعار له

Muthlaqah adalah istiarah yang tidak disertai dengan apapun dari sesuatu yang memiliki kesesuaian terhadap musta’ar minh (musyabah bih) dan musta’ar lah (musyabah).”

Dari definisi di atas, dapat dipahami bahwa muthlaqah adalah istiarah yang tidak diperdapatkan apapun sesuatu yang memiliki kesesuaian terhadap musyabah dan musyabah bih.

Contoh

رَأَيْتُ أَسَدًا

“Saya telah melihat seekor singa di dalam kamar mandi.”

Pada contoh di atas dapat kita lihat bahwa tidak diperdapatkan sesuatu yang memiliki kesesuaian terhadap musyabah dan musyabah bih. Karena itu, contoh di atas digolongkan kepada istiarah muthlaqah.

 

Wallahu A’lam bi al-Shawab...

Semoga bermanfaat...

 

Sumber: Hilyah al-Labb al-Mashun 

 

 

Posting Komentar