5 Fase Perkembangan Mazhab Syafi’i
5 Fase Perkembangan Mazhab Syafi’i
Mazhab Syafi’i merupakan
salah satu dari mazhab yang masih eksis hingga saat ini. Hal ini terbukti dari banyaknya
para ulama yang masih senantiasa beramal, mengajarkan, berfatwa serta membuat
sebuah karya dalam ruang lingkup mazhab Syafi’i.
Perkembangan mazhab Syafi’i
ini juga tidak terlepas dari perjuangan para muridnya yang senantiasa membantu dalam
menyiarkan dan menulis apa yang telah diajarkannya.
Mereka berbagi tugas
dalam berfatwa dan mengajar di semua wilayah. Sehingga mazhab Syafi’i hadir di
berbagai negeri dan merupakan mazhab yang dominan di Indonesia.
Selaku santri yang senantiasa mempelajar ilmu fikih, khususnya mazhab Syafi’i, sepatutnya mengetahui bagaimana fase perjalanan dan perkembangan mazhab Syafi’i, sehingga bisa eksis sampai saat ini.
Karena itu, di sini
penulis akan menjelaskan beberapa fase perkembangan mazhab Syafi’i berpijak
pada referensi kitab kontemporer. Simak penjelasan berikut.
Mengutip dari kitab Al-Madkhal
karya Syeikh Ali Jumuah, mazhab Syafi’i mengalami beberapa fase perkembangan,
yaitu:
1. Fase persiapan
dan pembentukan.
Fase ini dimulai setelah wafatnya Imam Malik pada tahun
179 H dan berlangsung lama sekitar 16 tahun hingga Imam Syafi’i datang ke
Bagdad pada kesempatan yang kedua, yakni pada tahun 195 H.
2. Fase munculnya
mazhab qadim (lama).
Fase ini berlangsung dari kedatangan Imam Syafi’i yang kedua
di Bagdad pada tahun 195 H hingga kepergian beliau ke Mesir pada tahun 199 H.
3. Fase
Sempurnanya mazhab jadid (baru).
Fase ini dimulai dari kedatangan Imam Syafi’i ke Mesir pada
tahun 199 H hingga wafatnya pada tahun 204 H.
4. Fase takhrij
(periwayatan mazhab oleh para murid).
Fase ini dimulai setelah wafatnya Imam Syafi’i dan berkepanjangan
hingga sampai pertengahan abad ke-5 H. Akan tetapi, menurut sebagian pakar,
fase ini sampai pertengahan abad ke-7 H. Dalam fase ini, para ashhab (murid-murid)
gencar meriwayatkan masalah-masalah dari ushul madzhab (metode istinbath
dalam mazhab Syafi’i).
5. Fase kekokohan
mazhab.
Masa ini ditandai dengan munculnya beberapa madrasah yang
bernaung di bawah kebesaran mazhab Syafi’i, yang sudah mantap dan harmonis. Madrasah-madrasah
tersebut telah dipungkasi dengan hasil-hasil tarjih dari beberapa pendapat yang
diperselisihkan oleh para ulama mazhab. Kemudian, dibuatkan kitab-kitab mukhtashar
(ringkasan) dalam mazhab yang memuat pendapat rajih (kuat), lalu
dilanjutkan dengan syarah (interpretasi) terhadap mukhtashar dengan
metode ilmiah.
Wallahu A’lam bi al-Shawab...
Semoga bermanfaat...
Referensi:
Al-Madkhal ila Dirasah al-Madzahib al-Fiqhiyah
Al-Madkhal ila Dirasah al-Madaris al-Madzahib al-Fiqhiyah
Posting Komentar