Jadilah orang pertama yang menerima update artikel terbaru dari kami!!!

Pembagian dan Penamaan Tasybih

Daftar Isi

Pembagian dan Penamaan Tasybih

Tasybih adalah perumpamaan, yang secara terminologi adalah indikasi terhadap kesamaan sesuatu dengan yang lain pada makna (substansi) dengan menggunakan alat tertentu. Hal ini telah penulis jelaskan sebelumnya pada pengenalan tasybih.

Nah, kali ini penulis akan membahas tentang pembagian tasybih dengan melihat beberapa tinjauan, yang mana pembagian ini akan menghasilkan beberapa penamaan bagi tasybih itu sendiri, seperti malfuf, mafruq, tamtsil, mujmal, baligh dan lain-lain.

Untuk mengetahuinya, mari simak penjelasan berikut.

Pembagian Tasybih secara Global

Pembagian tasybih secara global dapat dilihat dari beberapa tinjauan, yaitu:

1. Dari sisi musyabbah dan musyabbah bih

2. Dari sisi wajah syabah

3. Dari sisi adat tasybih

4. Dari sisi penerimaan tasybih

Dari sisi musyabbah dan musyabbah bih, terdapat beberapa tinjauan, yaitu:

1. Mufrad dan Murakkab

2. Hissy (dapat diindrakan) dan aqly atau ma’nawy (hanya dapat dicerna).

3. Bilangan atau jumlahnya

Adapun dari sisi wajah syabah, terdapat beberapa tinjauan, yaitu:

1. Diambil dari sifat yang berbilang atau tidak

2. Disebutkan atau tidak

3. Mudah ditemukan atau tidak

Sedangkan dari sisi adat tasybih, dapat ditinjau dari penyebutannya. Yakni disebutkan atau tidak pada kalimat tasybih.

Adapun dari sisi penerimaan tasybih, ditinjau dari berfaedah atau tidaknya pentasybihan itu sendiri.

Pembagian Tasybih secara Terperinci

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa secara global pembagian tasybih dapat dilihat dari beberapa tinjauan. Nah, sekarang penulis akan menjelaskannya secara terperinci. Mari simak penjelasannya berikut. 

Dari Sisi Musyabbah dan Musyabbah Bih

Dari sisi musyabbah dan musyabbah bih, terdapat beberapa tinjauan, yaitu:

1. Mufrad dan Murakkab

2. Hissy (dapat diindrakan) dan aqly atau ma’nawy (hanya dapat dicerna).

3. Bilangan atau jumlahnya

Mufrad dan Murakkab

Ditinjau dari bentuk mufrad dan murakkab, tasybih terbagi kepada 4 bentuk, yaitu:

1. Musyabbah dan musyabbah bih berbentuk mufrad

2. Musyabbah dan musyabbah bih berbentuk murakkab

3. Musyabbah berbentuk mufrad, sedangkan musyabbah bih berbentuk murakkab

4. Musyabbah berbentuk murakkab, sedangkan musyabbah bih berbentuk mufrad.

Hissy dan Aqly

Ditinjau dari bentuk hissy dan aqly, tasybih juga terbagi kepada 4, yaitu:

1. Musyabbah dan musyabbah bih berbentuk hissy

2. Musyabbah dan musyabbah bih berbentuk aqly atau manawy

3. Musyabbah berbentuk hissy, sedangkan musyabbah bih berbentuk aqly atau manawy

4. Musyabbah berbentuk aqly atau manawy, sedangkan musyabbah bih berbentuk hissy.

Bilangan atau Jumlahnya

Ditinjau dari bentuk jumlahnya, tasybih juga terbagi kepada 4, yaitu:

1. Malfuf

2. Mafruq

3. Taswiyah

4.  Jama’

Malfuf

Malfuf adalah beberapa musyabbah di awal dengan menggunakan huruf athat atau selainnya dan beberapa musyabbah bih setelahnya dengan bentuk demikian.

Mafruq

Mafruq adalah beberapa tasybih dengan mendatangkan musyabbah dan musyabbah bih, kemudian musyabbah dan musyabbah bih yang lain, kemudian musyabbah dan musyabbah bih yang lain, hingga seterusnya.

Taswiyah

Taswiyah adalah berbilang musyabbah, tanpa berbilang musyabbah bih.

Jama’

Taswiyah adalah berbilang musyabbah bih, tanpa berbilang musyabbah.

Dari Sisi Wajah Syabah

Adapun dari sisi wajah syabah, terdapat beberapa tinjauan, yaitu:

1. Diambil dari sifat yang berbilang atau tidak

2. Disebutkan atau tidak

3. Mudah ditemukan atau tidak

Wajah syabah yang di diambil dari sifat yang berbilang, dinamakan dengan tamtsil. Sedangkan wajah syabah yang tidak di diambil dari sifat yang berbilang, dinamakan dengan ghairu tamtsil.

Wajah syabah yang disebutkan dalam kalimat tasybih, dinamakan dengan mufashal. Sedangkan wajah syabah yang tidak disebutkan dalam kalimat tasybih, dinamakan dengan mujmal, yang terbagi dalam dua bentuk, yaitu: jali dan khafi.

Wajah syabah yang jali, dapat ditemukan oleh semua kalangan. Sedangkan khafi, hanya orang tertentu yang dapat menemukannya.

Adapun wajah syabah yang ditemukan tanpa berfikir, dinamakan dengan qarib mubtadzil. Sedangkan wajah syabah yang tidak ditemukan kecuali dengan berfikir, dinamakan dengan gharib.

Dari Sisi Adat Tasybih

Sedangkan dari sisi adat tasybih, dapat ditinjau dari penyebutannya. Adat tasybih yang disebutkan dalam kalimat tasybih, dinamakan dengan mursal. Sedangkan adat tasybih yang tidak disebutkan dalam kalimat tasybih, dinamakan dengan muakkad.

Dari Sisi Penerimaan Tasybih

Adapun dari sisi penerimaan tasybih, ditinjau dari berfaedah atau tidaknya. Tasybih yang berfaedah, dinamakan dengan maqbul. Sedangkan tasybih yang tidak berfaedah, dinamakan dengan mardud.

Keterangan

a.  Ada beberapa penamaan tasybih lain, yang tidak tercantum pada pembagian di atas, yaitu:

1) Baligh

2) Maqlub

Tasybih baligh adalah tasybih yang dibuang wajah syabah dan adatnya atau idhafah musyabbah bih kepada musyabbah.

Sedangkan tasybih maqlub adalah tasybih yang wajah syabahnya lebih kuat pada musyabbah daripada musyabbah bih.

b. Dari beberapa pembagian dan bentuk tasybih diatas, tingkat mubalaghahnya sebagai berikut:

1) Tasybih yang dibuang wajah syabah dan adatnya.

2) Tasybih yang dibuang salah satu dari wajah syabah dan adatnya atau ditambah dengan membuang musyabbahnya

3) Disebutkan wajah syabah dan adatnya, baik musyabbahnya disebutkan atau tidak.

Wallahu A’lam bi al-Shawab

Semoga bermanfaat...

 

Sumber:

Hilyah al-Labb al-Mashun

Tuhfah al-Ikhwan


Posting Komentar