Jadilah orang pertama yang menerima update artikel terbaru dari kami!!!

Majaz Isnad (Aqly)

Daftar Isi

Memahami Majaz Isnad (Aqly)

Dalam kehidupan sehari-hari, sadar atau tidak, tentu kita sering menggunakan majaz dalam pengucapan, baik itu majaz aqli maupun lughawi.

Kali ini, penulis akan menjelaskan apa saja yang berkaitan dengan majaz aqli atau majaz isnad.

Pengertian Majaz

Majaz merupakan lawan dari kata hakikat, yang mana hakikat adalah pemakian sesuai dengan makna dasar.  Syeikh Ahmad Damanhuri menjelaskan di dalam kitabnya, Hilyah al-Labb al-Mashun:

الحقيقة عرفا اللفظ المستعمل في ما وضع له في اصطلاح المخاطب

“Hakikat secara uruf adalah lafaz yang digunakan sesuai dengan makna dasar pada istilah pengucapan.”

Sedangkan majaz, Syeikh Ahmad al-Hasyimi di dalam kitabnya, Jawahir al-Balaghah menjelaskan:

المجاز هو اللفظ السمتعمل في غير ما وضع له في اصطلاح التخاطب لعلاقة مع قرينة مانعة من إرادة المعنى الوضعي

“Majaz adalah lafaz yang digunakan tidak sesuai dengan makna dasar pada istilah pengucapan karena terdapat alaqah serta indikator yang mencegah untuk pemakaian makna dasar.”

Yang dimaksudkan dengan alaqah adalah:

والعلاقة هي المناسبة بين المعنى الحقيقي والمعنى المجازي

“Dan alaqah adalah kesesuaian antara makna dasar (hakiki) dengan yang bukan makna dasar (majazi).”

Pembagian Majaz

Secara dasar, pemakian sebuah kata tidak terlepas dari dua kategori, yakni hakikat dan majaz, sebagaimana hal ini telah penulis jelaskan sebelumnya.

Sedangkan majaz terbagi 2, yaitu: majaz aqli dan lughawi. Majaz isnad adalah salah satu kata lain dari majaz aqli.

Lalu apa yang dimaksudkan dengan majaz isnad? Mari simak penjelasan selanjutnya.

Majaz Isnad

Majaz isnad atau aqli adalah:

المجاز العقلي هو إسناد الفعل أو ما في معناه (من اسم فاعل أو اسم مفعول أو مصدر) إلى غير ما هو له في الظاهر من حال المتكلم لعلاقة مع قرينة تمنع من أن يكون الإسناد إلى ما هو له

“Majaz aqli adalah isnad fiil atau kata lain yang memiliki makna fiil (dari kata isim fail, isim maful atau masdar) kepada selain kata yang seharusnya di-isnad-kan secara zahir dari kondisi orang yang berbicara karena terdapat kesesuaian (alaqah) serta indikator yang mencegah untuk di-isnad-kan kepada kata yang seharusnya di-isnad-kan.”

Contoh Majaz Isnad

Adapun contohnya seperti kalimat:

نَهْرٌ جَارٍ

“Sungai telah mengalir.”

Untaian kalimat di atas, tentu akal tidak menerima kebenarannya secara zahir, karena yang mengalir bukan lah sungai, akan tetapi yang mengalir adalah air yang berada di dalam sungai. Seharusnya kata mengalir disandarkan kepada air, bukan kepada sungai.

Maka dapat disimpulkan bahwa kalimat “sungai telah mengalir), isnadnya bukan lah hakikat, melainkan majaz. Oleh karena itu, kalimat di atas digolongkan kepada majaz isnad, karena terjadi majaz pada isnadnya, walaupun kosa katanya masih bermakna hakikat.

Adapun yang menjadi alaqah pada contoh majaz isnad di atas adalah tempat, karena isnad-nya kepada tempat, yang seharusnya di-isnad-kan kepada sesuatu yang berada di dalamnya.

Alaqah Majaz Isnad

Terdapat beberapa alaqah pada majaz isnad, di antaranya adalah:

1. Masa

2. Tempat

3. Sebab

4. Masdar

5. Maful bih

Nama lain Majaz Isnad

Majaz isnad meiliki beberapa nama, di antaranya adalah:

1. Majaz aqli

2. Mazad fi al-Itsbat

3. Isnad majazi

 

Wallahu A’lam bi al-Shawab

Semoga bermanfaat...

 

Sumber:

Hilyah al-Labb al-Mashun

Tuhfah al-Ikhwan

Jawahir al-Balaghah 

Posting Komentar