Jadilah orang pertama yang menerima update artikel terbaru dari kami!!!

Mengenal Mabadi Ilmu Bayan

Daftar Isi

Mengenal Mabadi Ilmu Bayan

Seorang pelajar, sebelum memulai pembahasan suatu disiplin ilmu, ia harus mengenal terlebih dahulu sepuluh aspek dasar dari ilmu yang akan mereka pelajari, dalam kitab klasik hal ini dikenal dengan istilah Mabadi al-Asyrah.

Sepuluh aspek yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1.  Definisi (al-Hadd)

2.  Objek (al-Maudu’)

3.  Manfaat dan Kegunaan (al-Tsamrah)

4.  Keutamaan (al-Fadhl)

5.  Hubungan dengan ilmu-ilmu yang lain (al-Nisbah)

6.  Pencetus (al-Wadhi’)

7.  Nama (al-Ism)

8.  Sumber (al-Istimdad)

9.  Hukum Mempelajari (al-Hukm)

10.Persoalan yang Dipelajari (al-Masa`il)

Di sini penulis akan membahas sepuluh aspek dari ilmu bayan sebagai pengantar dan pengenalan agar terarah dan tidak salah tujuan. Berikut penjelasannya.

Definisi (al-Hadd)

Definisi atau ta’rif merupakan hal pertama yang harus diketahui untuk mengenal persoalan apa saja yang akan dipelajari, juga akan memberikan gambaran kepada kita sejauh mana manfaat yang akan kita dapatkan.

Syeikh Ahmad al-Damanhuri menjelaskan di dalam kitabnya Hilyah al-Labb al-Mashun bahwa Ilmu Bayan adalah:

علم يعرف به إيراد المعنى الواحد المدلول عليه بكلام مطابق لمقتضى الحال بطرق مختلفة فى إيضاح الدلالة عليه

Artinya: “Ilmu Bayan merupakan ilmu mengenal beberapa kaidah yang mampu untuk menyampaikan satu makna dengan kalimat yang sesuai dengan keadaan menggunakan beberapa cara yang berbeda-beda tingkatan kejelasannya.”

Dari definisi yang dikemukakan di atas, kita dapat mengenal bahwa Ilmu Bayan membahas persoalan yang menyangkut dengan tata cara dalam menyampaikan satu makna yang sesuai bagi lawan bicara menggunakan beberapa cara yang berbeda-beda tingkatan kejelasannya.

Objek (al-Maudhu’)

Objek yang dipelajari dalam Ilmu Bayan adalah kalimat bahasa arab dari sisi menyampaikan satu makna menggunakan beberapa cara yang berbeda-beda tingkatan kejelasannya.  

Manfaat dan Kegunaan (al-Tsamrah)

Adapun manfaat dan kegunaan Ilmu Bayan adalah membenarkan Rasulullah SAW. Dengan mempelajari Ilmu Bayan, kita akan bisa mengetahui sastranya Al-Quran yang keluar dari kemampuan otak manusia.

Tingginya sastra Al-Quran merupakan indikasi kebenarannya yang dapat menjadi bukti kebenaran Rasulullah yang membawa Al-Quran. Hal ini akan kita ketahui setelah mengenal dan memahami Ilmu Bayan.

Keutamaan (al-Fadhl)

Keutamaan mempelajari Ilmu Bayan adalah membantu dalam memahami Al-Quran dan Hadis dengan benar. Al-Quran dan Hadis menggunakan bahasa arab dengan sastranya yang sangat tinggi, membutuhkan berbagai disiplin ilmu untuk memahaminya, salah satunya dengan Ilmu Bayan.

Hubungan dengan Ilmu-Ilmu yang lain (al-Nisbah)

Secara konseptual, tentu Ilmu Bayan berbeda dengan ilmu-ilmu yang lain. Namun jika dilihat dari objek, tentu memiliki ikatan yang erat dengan ilmu-ilmu yang lain.

Pencetus (al-Wadhi’)

Para ulama berpendapat bahwa yang pertama kali menulis tentang ilmu bayan adalah Abu Ubaidah Ma’mar bi al-Mutsannaz di dalam kitabnya Majaz al-Quran. Kemudian di lanjutkan oleh ulama-ulama yang lain.

Nama (al-Ism)

Menurut mutaqaddimin, Ilmu Bayan merupakan bagian dari Ilmu Balaghah yang mencakup kepada tiga disiplin ilmu: Ma’ani, Bayan dan Badi’. Sedangkan mutaakhkhirin, Ilmu Bayan adalah ilmu khusus yang membahas tiga hal, yaitu: tasybih, majaz dan kinayah.

Sumber (al-Istimdad)

Dari mana ilmu ini diambil. Sumber pengambilan ilmu ini adalah Al-Qur`an, Hadis dan susunan perkataan sastra arab.

Hukum mempelajari (al-Hukm)

Adapun hukum mempelajari Ilmu Bayan adalah fardu kifayah.

Persoalan yang Dipelajari (al-Masa`il)

Qadhiyah-qadhiyah tentang hakikat, majaz, tasybih dan kinayah.

 

Referensi:

Ulum al-Balaghah

Al-Kafi fi al-Balaghah

Hilyah al-Labb al-Mashun

Posting Komentar