Jadilah orang pertama yang menerima update artikel terbaru dari kami!!!

Hati dan Iman: 2 Hal yang Rasulullah Khawatirkan

Daftar Isi

Hati dan Iman: 2 Hal yang Rasulullah Khawatirkan

Sebagai manusia, kerap kali kita merasakan adanya kenaikan dan penurunan dalam iman kita. Sering kali kita merasakan hati yang sulit dikendalikan, perasaan yang tidak menentu dan selalu berharap segalanya berjalan dengan baik. Begitulah normalnya ketentuan yang Allah jalankan kepada kita.

Hati manusia sangat mudah berubah. Kadang ia kuat dan tegar,  kadang pula keras bahkan sampai sulit dalam menerima kebenaran. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa keimanan seorang manusia dapat naik dan juga turun.

Sebagaimana ungkapan dari  seorang sahabat Rasulullah SAW yaitu Abu Darda` bahwa beliau mengatakan: “Al-īmȃnu yazidu wa yanqush.” Artinya, iman itu bisa naik dan turun.

Maka dari itu, kita sangatlah memerlukan pertolongan dari Allah SWT agar selalu ditunjukkan jalan yang diridhai olehnya. Di samping itu juga, Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita doa agar selalu diberikan keteguhan hati untuk selalu bersandar kepada Allah melalui sabdanya:

عَنْ أَنَسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ آمَنَّا بِكَ وَبِمَا جِئْتَ بِهِ فَهَلْ تَخَافُ عَلَيْنَا قَالَ نَعَمْ إِنَّ الْقُلُوبَ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ يُقَلِّبُهَا كَيْفَ يَشَاءُ. (رواه الترمذي)

Artinya: Dari Anas (w. 93 H) dia berkata, Rasulullah SAW secara rutin membaca doa “Yaa Muqallibal quluub tsabbit qolbii 'ala diinik” (wahai Dzat yang membolak balikkan hati teguhkanlah hatiku berada di atas agamamu). Kemudian aku pun bertanya, “Wahai Rasulullah, kami beriman kepadamu dan kepada apa yang anda bawa. Lalu apakah anda masih khawatir kepada kami?” beliau menjawab: “Ya, karena sesungguhnya hati manusia berada di antara dua genggaman tangan Allah yang ia bolak-balikkan menurut yang dikehendaki-Nya". (HR. Tirmidzi).

Dalam hadis di atas kita dapat mengambil faidah bahwa hati setiap manusia berada di antara dua jemari Allah SWT. Tentu saja kita tak perlu membayangkan bagaimana jari milik Allah. Karena ini hanyalah sebuah kiasan yang menggambarkan bahwa manusia tidak memiliki kuasa atas hatinya dan Allah lah yang membolak-balikkan serta menggenggam hatinya .

Allah yang maha berkehendak menjadikan seseorang berada di jalannya yang lurus atau menjadi orang yang sesat. Allah lah yang memiliki kontrol penuh terhadap apa yang dikehendakinya. Kalau salah memahami hal ini maka kita akan selalu berburuk sangka kepada Allah terhadap apa yang diinginkan tidak tercapai.

Oleh karena itu, kita perlu menanamkan dalam hati bahwa semuanya berada dalam genggaman Allah semata. Bahkan yang lebih sakral dari itu yang berkaitan dengan soal keimanan. Berdasarkan tidak menentunya keimanan yang bahkan sering goyah, Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu berdoa seperti yang telah beliau ajarkan. Iman adalah kunci utamanya. Bahagia atau pun tidak sangat ditentukan oleh faktor keimanan. Sampai sakaratul maut pun kita masih saja berjuang mempertahankan iman yang sering diganggu dan digoyahkan oleh syaitan.

Maka dari itu, kita harus banyak meminta kepada Allah SWT agar diluruskan hati untuk selalu menjadi hamba yang taat kepadanya dan juga meminta agar kita dapat meluruskan niat untuk segala perbuatan yang semata-mata hanya karena Allah SWT. Semoga kita semua diselamatkan iman oleh Allah dan diridhai-Nya. Aamiin...

Semoga bermanfaat...

 

Posting Komentar