Jadilah orang pertama yang menerima update artikel terbaru dari kami!!!

Perempuan Penerus Peradaban (3P)

Daftar Isi

Perempuan Penerus Peradaban (3P)

Oleh: Tgk. Nurmasyitah My dari Laweung, Aceh 

“Akal seluruh umat akan layu dan mati bila perempuan tidak lagi memprioritaskan ilmu, akhlak, pola pikir dan wawasan yang baik.”

Bicara tentang perempuan sejatinya berbicara tentang masa depan peradaban. Hampir di setiap sejarah, perempuan selalu berperan penting dalam melahirkan serta menumbuhkan generasi-generasi yang luar biasa.

Sebagaimana ungkapan seorang penyair:

الأمّ مدرسة اذا أعددتها أعدد ت شعبا طيب الأعراق

“Ibu adalah madrasah utama. Jika engkau mempersiapkannya maka engkau telah mempersiapkan generasi terbaik.”

Ungkapan ini membuktikan bahwa wanita adalah pendidik pertama yang akan memformat generasi serta memberikan kontribusi dalam kehidupan pemuda, bangsa dan peradaban.

Sebagaimana panutan perempuan terdahulu, yaitu salah seorang ibunda dari seorang mujtahid, pendiri mazhab yang populer. Yakni ibundanya Imam Syafi’i yang bernama Fatimah binti Ubaidillah.

Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa Imam Syafi’i terlahir dalam keadaan yatim dan miskin. Ibundanya lah yang mendidik serta mengarahkan beliau, mulai dari waktu kecil hingga berhasil menjadi ulama besar.

Ibundanya selalu menjaga makanan, minuman, kesehatan serta daya pikir Imam Syafi’i, sehingga beliau mampu menghafal Al-Quran dan hadis pada usia yang masih belia, yaitu berumur 9 tahun.

Begitu juga seorang perempuan yang bernama Al-Khansa. Perempuan yang mengumpulkan 4 putranya untuk memberikan pengarahan serta mengobarkan semangat kepada diri mereka dalam berperang dan mengharapkan syahid dijalan Allah SWT.

Seorang ibu yang tangguh, rela melepaskan anaknya pergi berjihad hingga keempat putranya menjemput syahid di medan perang.

Demikian lah sedikit kisah perempuan-perempuan yang telah berhasil mendidik generasi yang luar biasa, yang dapat kita jadikan panutan dalam mendidik generasi ke depannya.

Di samping itu, kita harus memahami bahwa seorang pendidik yang baik, harus mempunyai jiwa dan pola pikir yang baik.

Sebagaimana ungkapan yang mengatakan:

فاقد الشيء لا يعطيه

“Siapa yang tidak memiliki, ia tak dapat memberi.”

Oleh karena itu, seorang pendidik harus memiliki ilmu, akhlak, pola pikir serta wawasan yang bagus sebagai bekal dirinya dalam mendidik para generasi dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

Semoga bermanfaat...

Posting Komentar