Jadilah orang pertama yang menerima update artikel terbaru dari kami!!!

Penjelasan Huruf yang Menyerupai Laisa

Daftar Isi

Penjelasan Huruf yang Menyerupai Laisa

Laisa adalah salah satu amil yang masuk pada mubtada dan khabar. Ia merupakan saudara kana yang beramal merafa'kan isim dan menashabkan khabar.

Laisa memiliki huruf yang serupa dengannya dalam beramal, yang tentunya memiliki syarat yang mesti dipenuhi oleh huruf tersebut.

Kali ini penulis akan menjelaskan apa saja  huruf yang menyerupai Laisa dan apa syaratnya dalam beramal?

Berikut penjelasannya.

Huruf yang Menyerupai Laisa

Huruf yang menyerupai Laisa dalam beramal ada 4, yaitu:

1. Ma (ما)

2. La (لا)

3. In (إن)

4. Lata (لات)

Ketentuan Ma

Menurut ulama Hijaz, ma beramal seperti amal laisa dengan memenuhi beberapa syarat berikut:

1. Tidak disertai in tambahan

2. Khabar tidak disertai illa

3. Khabar tidak mendahului isim

4. Ma'mul khabar tidak mendahului isim, kecuali bila ma'mulnya berbentuk zharaf atau jar majrur

Contoh yang memenuhi syarat

ما زَيْدٌ ذاهِبا – ما هذا بَشَرا

Contoh yang tidak memenuhi syarat

·  ما إنْ زيد قائمٌ

·  وما محمدٌ إلا رسولٌ

·  ما قائمٌ زيدٌ

·  ما طعامُك زيدٌ آكلٌ

Uraian di atas adalah pendapat ulama Hijaz. Adapun Banu Tamim, mereka berpendapat bahwa ma tidak beramal walaupun memenuhi syarat yang telah disebutkan.

Ketentuan La

Menurut ulama Hijaz, la beramal seperti amal laisa dengan memenuhi syarat yang ada pada ma dan dengan satu syarat yang lain, yaitu: isim dan khabar berbentuk nakirah.

Contohnya

لارَجُلَ أفضل منك

Ini juga hanya menurut ulama Hijaz, yakni tidak berlaku pada Banu Tamim.

Ketentuan In

Menurut bahasa orang Aliyah, In beramal seperti amal laisa jika memenuhi beberapa syarat yang ada pada ma, baik isim berbentuk nakirah ataupun ma'rifah.

Seperti yang pernah didengar dari ucapan mereka (orang aliyah)

إنْ أحد خيرا من أحد إلا بالعافية

Ketentuan Lata

Lata Dapat beramal seperti amal laisa dengan syarat isim dan khabarnya menggunakan kata Hina. Yakni, isim atau khabarnya dibuang. Namun kebanyakan dalam pemakaian isimnya yang dibuang.

Contohnya

فنادَوا ولاتَ حينَ مناصٍ

 

 

Sumber: Mutammimah

Posting Komentar