Inilah Batasan Sabar dalam Islam
Inilah Batasan Sabar dalam Islam
Dunia
merupakan tempat beramal dan mencari bekal dalam menggapai kebahagiaan abadi. Setiap
manusia yang hidup di permukaan muka bumi ini adalah orang-orang yang
senantiasa diuji dengan berbagai macam bentuk cobaan dan masalah yang tak dapat
dihindari, karena dunia merupakan negerinya bala dan cobaan.
Jika
ujian hidup itu merupakan sebuah kepastian maka kesabaran tanpa batas adalah
pilihan, sebagaimana balasan yang akan Allah SWT berikan kepada mereka yang
bersabar dengan tidak memiliki batas.
Tidak
sedikit manusia yang salah dalam menanggapinya. Bahkan ada yang keluar dari
ketentuan yang diridhai oleh Allah SWT. Na’udzubillah….
Memang
bersabar tidak bisa menghentikan setiap ujian yang Allah berikan kepada kita. Namun
dengan bersabar kita akan kuat dan tenang dengan apapun masalah dan ujian yang
menimpa kita.
Seperti
kisah Rasulullah SAW bersama putri tercintanya Saidah Fatimah al-Zahra, sebagai
panutan dan sosok yang memiliki kesabaran begitu luar biasa.
Alkisah,
pada suatu hari Rasulullah SAW mendatangi rumah putrinya Saidah Fatimah al-Zahra.
Sesampainya Rasulullah di depan pintu rumah, Rasulullah mengetuk pintu seraya mengucapkan
salam:
“Assalamualaikum
wahai putriku Fatimah, apakah aku boleh masuk?”
Saidah
Fatimah pun menjawab dari dalam rumahnya: “waalaikum salam, masuklah wahai
Rasulullah.”
Rasulullah
bertanya: “apakah engkau mempersilahkan aku dan orang yang bersamaku masuk?”
Mendengar
pertanyaan itu, Saidah Fatimah kembali bertanya: “siapakah yang datang
bersamamu wahai Rasulullah? Aku tidak mempunyai apapun kecuali sehelai pakaian
ini yang hanya bisa menutupi badankuku, lalu bagaimana aku menutupi kepalaku!”
Maka
Rasulullah SAW melemparkan sebuah kain selendang yang ada pada lehernya kepada
Saidah Fatimah seraya berkata: “tutuplah rambutmu dengan selendang ini.”
Kemudian
Fatimah mempersilahkan Rasulullah masuk ke dalam rumahnya dan Rasulullah pun masuk
seraya bertanya: “hai putriku, bagaimana keadaanmu di pagi hari ini?”
Lalu
Saidah Fatimah menjawab: “di pagi hari ini aku dalam keadaan sakit dan lemah
karena tidak ada makanan apapun sehingga perutku sangat lah lapar.”
Mendengar
hal itu, Rasulullah menangis saraya berkata: “hai putriku, jangan engkau
berkecil hati karena lapar. Demi Allah aku tidak makan apapun selama 3 hari
meskipun aku lebih mulia di sisi Allah daripadamu. Andaikata aku meminta
makanan kepada Tuhanku, pasti ia akan memberiku Rizki. Akan tetapi aku lebih
memilih bersabar dan mengutamakan kesenangan di akhirat daripada dunia.”
Kemudian
Rasulullah menepuk bahu Saidah Fatimah dengan tangannya dan mengatakan:
“bergembiralah engkau wahai putriku, demi Allah engkau adalah penghulu kaum
wanita dalam surga.”
Demikian
lah sedikit kisah tentang Rasulullah dan putrinya yang senantiasa bersabar
ketika diuji oleh Allah SWT dan tentunya hal ini dilakukan karena mereka tahu
balasan apa yang akan mereka dapatkan di akhirat nanti.
Allah
SWT berfirman di dalam Al-Quran, di antaranya:
Surah
Al-Luqman: 17.
يَا بُنَيَّ
أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ
عَلَىٰ مَا أَصَابَكَ ۖ إِنَّ ذَٰلِكَ
مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
“Hai
anakku, dirikanlah shalat dan perintahkan (manusia) mengerjakan yang baik dan
cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang
menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan
(oleh Allah).”
Surah
Al-Zumar: 10.
إِنَّمَا
يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Sesungguhnya
hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.”
Semoga
bermanfaat...
Posting Komentar