Jadilah orang pertama yang menerima update artikel terbaru dari kami!!!

Hukum Bacaan Ra dalam Ilmu Tajwid

Daftar Isi

Hukum Bacaan Ra dalam Ilmu Tajwid

Ra (ر) adalah salah satu huruf hijaiyah. Ra memiliki keistimewaan tersendiri dalam ilmu tajwid, yang mana di dalamnya ra dijelaskan dalam bab khusus tentang hal yang berkenaan dengan hukum bacaannya.

Berikut penulis uraikan pembahasan tentang apa saja hukum bacaan yang berkaitan dengan ra.

Pembagian Hukum Bacaan Ra

Hukum bacaan ra terbagi 3, yaitu:

1. Tafkhim (tebal)

2. Tarqiq (tipis)

3. Tafkhim dan tarqiq

Tafkhim

Bacaan tafkhim pada ra terdapat beberapa tempat, yaitu:

·  Ra berbaris fatah

·  Ra berbaris dhammah

·  Ra mati dan sebelumnya berbaris dhammah

·  Ra mati dan sebelumnya berbaris fatah

·  Ra mati dan sebelumnya berbaris kasrah yang tidak asli

·  Ra mati dan sebelumnya berbaris kasrah dam juga terdapat salah satu huruf isti’la` setelahnya.

Contohnya:

رَبَّنَا آتِنَا

هٰذَا رُزِقْنَا مِنْ قَبْل

ارْجِعُوْا اِلَى أَبِيْكُمْ

قِرْطَاسٍ مِرْصَادٍ

Jumlah huruf isti’la` yaitu 7, yang terhimpun dalam kalimat:

خُصَّ ضَغْطٍ قِظْ

Tarqiq

Bacaan tarqiq pada ra terdapat beberapa tempat, yaitu:

·  Ra berbaris kasrah

·  Ra mati karena waqaf dan sebelumnya terdapat ya mati (huruf lain)

·  Ra mati dan sebelumnya berbaris kasrah yang asli serta tidak terdapat huruf isti’la` setelahnya.

Contohnya:

رِزْقًا قَالُوْا – قَدِيْرٌ - أَنْذِرْهُمْ

Tafkhim dan tarqiq

Adapun ra yang boleh dibaca tafkhim dan tarqiq , yaitu: ra mati dan sebelumnya berbaris kasrah serta terdapat huruf isti’la` setelahnya.

Contohnya seperti: فِرْقٍ

 

 

Sumber: Hidayah al-Mustafid

 

Posting Komentar