Hukum Bacaan Ra dalam Ilmu Tajwid
Hukum Bacaan Ra dalam Ilmu Tajwid
Ra (ر)
adalah salah satu huruf hijaiyah. Ra memiliki keistimewaan
tersendiri dalam ilmu tajwid, yang mana di dalamnya ra dijelaskan dalam bab khusus tentang hal yang
berkenaan dengan hukum bacaannya.
Berikut penulis uraikan pembahasan tentang apa saja hukum bacaan yang berkaitan dengan ra.
Pembagian Hukum Bacaan Ra
Hukum bacaan ra terbagi 3, yaitu:
1. Tafkhim (tebal)
2. Tarqiq (tipis)
3. Tafkhim dan
tarqiq
Tafkhim
Bacaan tafkhim pada ra terdapat beberapa tempat, yaitu:
· Ra berbaris fatah
· Ra berbaris dhammah
· Ra mati dan sebelumnya berbaris dhammah
· Ra mati dan sebelumnya berbaris fatah
· Ra mati dan sebelumnya berbaris kasrah yang
tidak asli
· Ra mati dan sebelumnya berbaris kasrah dam
juga terdapat salah satu huruf isti’la` setelahnya.
Contohnya:
رَبَّنَا آتِنَا
هٰذَا رُزِقْنَا
مِنْ قَبْل
ارْجِعُوْا
اِلَى أَبِيْكُمْ
قِرْطَاسٍ
مِرْصَادٍ
Jumlah huruf isti’la` yaitu 7, yang terhimpun dalam kalimat:
خُصَّ ضَغْطٍ
قِظْ
Tarqiq
Bacaan tarqiq pada ra terdapat beberapa tempat, yaitu:
· Ra berbaris kasrah
· Ra mati karena waqaf dan sebelumnya terdapat
ya mati (huruf lain)
· Ra mati dan sebelumnya berbaris kasrah yang
asli serta tidak terdapat huruf isti’la` setelahnya.
Contohnya:
رِزْقًا
قَالُوْا – قَدِيْرٌ - أَنْذِرْهُمْ
Tafkhim dan tarqiq
Adapun ra yang boleh dibaca tafkhim dan tarqiq , yaitu: ra mati dan
sebelumnya berbaris kasrah serta terdapat huruf isti’la` setelahnya.
Contohnya seperti: فِرْقٍ
Posting Komentar