Cinta dan Takdir dalam Islam
Oleh: Tgk. Nurmaysitah My, dari Laweung, Aceh
Apakah
teman-teman tahu apa itu cinta?
Cinta....
Mengubah duri menjadi mawar
Mengubah cuka menjadi anggur
Mengubah sedih menjadi riang
Mengubah iblis menjadi malaikat
Mengubah amarah jadi ramah.
Cinta
tidak membutakan, akan tetapi cinta dapat membuka gerbang rahasia menuju
kehidupan yang berharga.
Cinta...
Sungguh kata-kata akan pecah berkeping-keping begitu sampai pada
cinta. (Jalaluddin Rumi)
Seseorang
yang tak punya rasa cinta di hati, dapat diindekasi kepada cacatnya nurani.
Apalah
hendak dikata, cinta dan takdir merupakan dua hal yang beriringan namun sering
tak sejalan.
Cinta
adalah suatu anugerah kemurnian perasaan yang tumbuh dalam hati tanpa adanya
paksaan. Ia hadir dengan ikhlas tanpa takut bermuara kepada kebahagiaan dan kesedihan.
Sementara
takdir adalah sebuah ketetapan Allah SWT terhadap alur kisah bagi setiap manusia.
Sebagai
manusia yang memiliki harapan dengan pengetahuan terbatas dan beriman kepada
Allah SWT akan selalu berharap ditakdirkan hidup bersama dengan orang yang dicintai
dan mencintainya hingga ke surga. Akan tetapi sebaliknya, hal ini sering tak
sesuai dengan harapan tak kala berbeda dengan takdir dan ketetapan Allah SWT.
Namun
harus selalu diingat bahwa Allah SWT selalu menetapkan takdir yang baik pada
setiap hambanya.
Hamba
yang mempunyai harapan yang salah atau salah arah, Allah tunjukkan kepada yang
benar. Bahkan saat menentukan pilihan yang salah, Allah akan senantiasa tetap
menyelamatkan hambanya sebelum keadaan menjadi lebih buruk.
Sungguh
jika kita tahu dibalik setiap takdir yang Allah tetapkan, kita akan selalu
tersenyum dan berterima kasih kepadanya dengan sebab kebijaksanaannya yang
luas.
Cinta
tak akan pernah berakhir walaupun berbeda dengan takdir yang telah ditetapkan.
Cinta akan tetap berdiri kokoh dengan keberadaannya yang berbeda, yang mana
cinta sesungguhnya adalah cinta karena Allah dan berpisah karena Allah.
Semoga
bermanfaat...
Posting Komentar