Pembahasan Lengkap Kana dan Saudaranya
Pembahasan Lengkap Kana dan Saudaranya
Kana merupakan salah satu amil yang masuk pada mubtada dan khabar. Yakni,
ia adalah bagian dari amil nawasikh.
Sebagaimana yang telah penulis jelaskan sebelumnya bahwa amil nawasikh
terbagi 3, yaitu: merafa’kan mubtada dan menashabkan khabar, menashabkan
mubtada dan merafa’kan khabar dan menashabkan mubtada dan khabar.
Baca di sini Amil Nawasikh
Pada kali ini penulis akan menjelaskan secara rinci dan jelas tentang apa
saja persoalan yang menyangkut dengan kana dan saudaranya, baik itu makna yang
terkandung di dalamnya ataupun faidah-faidah yang lain.
Bentuk Saudara Kana
Kana (كَانَ)
dan saudaranya adalah amil yang merafa’kan mubtada dan menashabkan khabar.
Amilnya sebagai berikut:
كَانَ وَأَمْسَى
وَأَصْبَحَ وَأَضْحَى وَظَلَّ وَبَاتَ وَصَارَ وَلَيْسَ ومَازَالَ وَمَاانْفَكَّ
وَمَافَتِئَ وَمَابَرِحَ وَمَادَامَ
Ketentuan Beramal Kana dan Saudaranya
Dalam beramal, amil-amil ini terbagi kepada 3 macam, yaitu:
1. Beramal tanpa
syarat
2. Beramal dengan
syarat didahului nafi, nahi atau do’a
3. Beramal dengan
syarat didahului ma (مَا) mashdariyah
zharfiyah.
Amil yang beramal tanpa syarat ada 8, yaitu:
كَانَ - أَمْسَى
- أَصْبَحَ - أَضْحَى - ظَلَّ - بَاتَ - صَارَ - لَيْسَ
Contohnya seperti
كَانَ اللّهُ
غَفُوْرًا رَحِيْمًا – فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا
Amil-amil di atas tentu memiliki fungsi atau makna yang berbeda-beda.
Adapun makna yang terkandung di dalam setiap amil tersebut adalah:
كَانَ :
Menunjukkan makna ketetapan khabar bagi isim pada masa yang telah lalu
أَمْسَى: Menggambarkan hal yang diberitakan itu terjadi pada waktu sore
أَصْبَحَ: Menggambarkan hal yang diberitakan itu terjadi pada waktu pagi
أَضْحَى: Menggambarkan hal yang diberitakan itu terjadi pada waktu
dhuha
ظَلَّ: Menggambarkan hal yang diberitakan itu terjadi pada waktu
siang hari
بَاتَ: Menggambarkan hal yang diberitakan itu terjadi pada waktu
malam hari
صَارَ: Menunjukkan perpindahan dari satu keadaan kepada keadaan yang
lain
لَيْسَ: Bermakna meniadakan
Adapun amil yang beramal dengan syarat didahului nafi, nahi atau do’a ada
4, yaitu:
زَالَ -
انْفَكَّ - فَتِئَ - بَرِحَ
Contohnya seperti
لَايَزَالُوْنَ
مُخْتَلِفِيْنَ – لَنْ نَبْرَحَ عَلَيْهِ عكِفِيْنَ
Adapun amil yang beramal dengan syarat didahului oleh ma mashdariyah
zharfiyah hanya ada 1, yaitu دَامَ
Contohnya seperti مَادُمْتُ حَيًّا
Ketentuan Kana dan Saudaranya
· Khabar boleh diletakkan diantara fi’il dan isimnya
· Khabar boleh mendahului fi’ilnya, kecuali amil
ليس dan دام
· Amil yang menerima tashrif berupa mudhari’,
amar’ mashdar dan isim fa’il, dapat beramal seperti madhinya.
· Boleh digunakan dalam keadaan tam (tidak
membutuhkan khabar), kecuali زال, فتئ dan ليس
Keistimewaan Kana
· Boleh dijadikan zaidah (tidak beramal) dengan
syarat dalam bentuk madhi dan berada dipertengahan kalam
· Boleh dibuang beserta isimnya
· Boleh membuang nun medhari’ yang dijazamkan
jika tidak bertemu dengan huruf yang sukun dan tidak pula dhamir nashab
Posting Komentar