Jadilah orang pertama yang menerima update artikel terbaru dari kami!!!

Pembahasan Lengkap Kana dan Saudaranya

Daftar Isi

Pembahasan Lengkap Kana dan Saudaranya

Kana merupakan salah satu amil yang masuk pada mubtada dan khabar. Yakni, ia adalah bagian dari amil nawasikh.

Sebagaimana yang telah penulis jelaskan sebelumnya bahwa amil nawasikh terbagi 3, yaitu: merafa’kan mubtada dan menashabkan khabar, menashabkan mubtada dan merafa’kan khabar dan menashabkan mubtada dan khabar.

Baca di sini Amil Nawasikh

Pada kali ini penulis akan menjelaskan secara rinci dan jelas tentang apa saja persoalan yang menyangkut dengan kana dan saudaranya, baik itu makna yang terkandung di dalamnya ataupun faidah-faidah yang lain.

Bentuk Saudara Kana

Kana (كَانَ) dan saudaranya adalah amil yang merafa’kan mubtada dan menashabkan khabar. Amilnya sebagai berikut:

كَانَ وَأَمْسَى وَأَصْبَحَ وَأَضْحَى وَظَلَّ وَبَاتَ وَصَارَ وَلَيْسَ ومَازَالَ وَمَاانْفَكَّ وَمَافَتِئَ وَمَابَرِحَ وَمَادَامَ

Ketentuan Beramal Kana dan Saudaranya

Dalam beramal, amil-amil ini terbagi kepada 3 macam, yaitu:

1. Beramal tanpa syarat

2. Beramal dengan syarat didahului nafi, nahi atau do’a

3. Beramal dengan syarat didahului ma (مَا) mashdariyah zharfiyah.

Amil yang beramal tanpa syarat ada 8, yaitu:

كَانَ - أَمْسَى - أَصْبَحَ - أَضْحَى - ظَلَّ - بَاتَ - صَارَ - لَيْسَ

Contohnya seperti

كَانَ اللّهُ غَفُوْرًا رَحِيْمًا – فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا

Amil-amil di atas tentu memiliki fungsi atau makna yang berbeda-beda. Adapun makna yang terkandung di dalam setiap amil tersebut adalah:

كَانَ : Menunjukkan makna ketetapan khabar bagi isim pada masa yang telah lalu

 أَمْسَى: Menggambarkan hal yang diberitakan itu terjadi pada waktu sore

 أَصْبَحَ: Menggambarkan hal yang diberitakan itu terjadi pada waktu pagi

 أَضْحَى: Menggambarkan hal yang diberitakan itu terjadi pada waktu dhuha

 ظَلَّ: Menggambarkan hal yang diberitakan itu terjadi pada waktu siang hari

 بَاتَ: Menggambarkan hal yang diberitakan itu terjadi pada waktu malam hari

 صَارَ: Menunjukkan perpindahan dari satu keadaan kepada keadaan yang lain

 لَيْسَ: Bermakna meniadakan

Adapun amil yang beramal dengan syarat didahului nafi, nahi atau do’a ada 4, yaitu:

زَالَ - انْفَكَّ - فَتِئَ - بَرِحَ

Contohnya seperti

لَايَزَالُوْنَ مُخْتَلِفِيْنَ – لَنْ نَبْرَحَ عَلَيْهِ عكِفِيْنَ

Adapun amil yang beramal dengan syarat didahului oleh ma mashdariyah zharfiyah hanya ada 1, yaitu دَامَ

Contohnya seperti مَادُمْتُ حَيًّا

Ketentuan Kana dan Saudaranya

·  Khabar boleh diletakkan diantara fi’il dan isimnya

·  Khabar boleh mendahului fi’ilnya, kecuali amil ليس dan دام

·  Amil yang menerima tashrif berupa mudhari’, amar’ mashdar dan isim fa’il, dapat beramal seperti madhinya.

·  Boleh digunakan dalam keadaan tam (tidak membutuhkan khabar), kecuali زال, فتئ  dan ليس

Keistimewaan Kana

·  Boleh dijadikan zaidah (tidak beramal) dengan syarat dalam bentuk madhi dan berada dipertengahan kalam

·  Boleh dibuang beserta isimnya

·  Boleh membuang nun medhari’ yang dijazamkan jika tidak bertemu dengan huruf yang sukun dan tidak pula dhamir nashab

 

 

Sumber: Kawakib al-Durriyah


Posting Komentar