Mengenal Mabadi Qawaid Fiqhiyyah
Mengenal Mabadi Qawaid Fiqhiyyah
Qawaid Fiqhiyyah merupakan sebuah cabang ilmu yang
memilki peran penting dalam memahami ilmu fikih. Sebab ia termasuk bagian dari
fikih itu sendiri.
Apa sebenarnya Qawaid Fiqhiyyah itu? Apakah manfaat dan
objek pembahasannya sehingga menjadi bagian tersendiri dalam kajian fikih?
Tentu untuk bisa menjawab pertanyaan di atas kita perlu
mengenal sepuluh prinsip dasar dari sebuah disiplin ilmu atau lebih dikenal
dengan istilah Mabadi ‘Asyrah.
Pada hakikatnya, sudah sepantasnya bagi siapa saja yang
ingin mempelajari suatu disiplin ilmu untuk terlebih dahulu mengenal sepuluh
prinsip dasar ini agar maksud dan tujuan yang ingin diketahui dari disiplin
ilmu tersebut jelas dan terang.
Berikut ini kami terangkan secara rinci tentang Mabadi
‘Asyarah:
Definisi ( الحد )
قانون تعرف به احكام الحوادث التى لا نص عليها فى كتاب او سنة او اجماع
Qawaid Fiqhiyyah adalah undang-undang yang dapat
diketahuikan hukum dengannya terhadap berbagai peristiwa dan kejadian aktual
yang tidak tertera hukumnya di dalam Al-Quran, Sunnah atau Ijma’.
Objek Pembahasan ( موضوعه)
القواعد و الفقه من حيث استخراجه من القواعد
Kajiannya adalah kaidah-kaidah dan fikih dari sisi
ditakhrijkan atau dikeluarkan dari kaidah-kaidah tertentu.
Faidahnya (ثمرته)
السهولة فى معرفة احكام الوقائع الحادثة التى لا نص فيها وامكان الاحاطة
بالفروع المنتشرة فى اقرب وقت واسهل طريق على وجه يؤمن معه التشويش والاضطراب
Adapun faidah mempelajarinya adalah memudahkan dalam
mengetahui hukum terhadap kasus-kasus aktual yang tidak diperdapatkan nash.
Selain itu, memungkinkan untuk mengetahui seluruh cakupan
cabang-cabangnya yang tersebar dalam waktu yang singkat dengan metode yang
sangat mudah serta aman dari hal-hal yang tidak konkrit.
Kelebihannya (فضله)
أنه اشرف العلوم بعد علم التوحيد كما شهد به ﷺ حيث قال (من يريدالله به خيرا
يفقهه فى الدين)
Keutamaannya adalah ilmu qawaid fiqhiyyah merupakan ilmu
yang paling mulia setalah ilmu tauhid. Sebagaimana pernyataan Rasulullah SAW
dalam sabdanya:
“barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya
niscaya Allah akan memberikan pemahaman kepadanya”.
Maksud dari pada hadis tersebut adalah tafaqquh pada
permasalahan cabang-cabang yang dibutuhkan dan juga kaidah-kaidah.
Kenapa demikian? Karena kalau bertafaqquh pada seluruh
cabang-cabang permasalahan aktual semenjak dari diutusnya nabi Muhammad SAW
hingga akhir zaman sungguh sangat sulit sekali.
Apalagi beragam kasus aktual senantiasa terjadi dengan
sebab zaman semakin berkembang. Terjadinya beragam kasus aktual pun suatu hal
yang tidak dapat dipungkiri.
Maksud uraian di atas adalah tafaqquh Cuma pada sebagian
furu’ kasus dan semua itu dicakupi dengan kaidah-kaidah.
Perbandingannya (نسبته)
أنه نوع من انواع علم الفقه ولعلم التوحيد أنه فرع منه ولبقية العلوم المباينة
Perbandingan ilmu Qawaid Fiqhiyyah dengan ilmu lainnya
adalah ia termasuk bagian dari bagian-bagian ilmu fikih.
Jika dibandingkan dengan ilmu tauhid, posisi ilmu Qawaid
Fiqhiyyah ini merupakan cabang darinya.
Adapun perbandingan ilmu lain dengan ilmu Qawaid
Fiqhiyyah ini jauh berbeda alias tidak ada kaitan dan hubungannya sama sekali.
Pencetusnya (واضعه)
الراسخون فى الفروع الا أنه كان منتشرا خلال الأسفار وعلى افواه الرجال حتى
جاء الامام ابو طاهر الدباس والقاضى حسين فاعتنيا به وأشاعه وابن عبد السلام فألف
فيه
Adapun pencetus ilmu ini adalah ulama-ulama yang rasikh
dalam persoalan cabang-cabang hukum yang mana kaidah-kaidah tersebut berceceran,
terselip dalam kitab-kitab dan tersampaikan dari mulut para ulama.
Sehingga datanglah sosok Imam Abu Thahir al-Dabbas dari
kalangan mazhab Hanafi dan Imam Qadhi Husain dari kalangan mazhab Syafi’i yang
mana keduanya memberi perhatian penuh terhadap kaidah-kaidah.
Dalam hal ini, Ibnu Abd al-Salam beliau memilki peran
penting dalam menyebarnya ilmu ini melalui karangan beliau yang membahas dan
mengumpulkan kaidah-kaidah sehingga menjadi kitab khusus.
Namanya (اسمه)
علم القواعد الفقهية وعلم الأشباه والنظائر
Disiplin ilmu ini memiliki dua nama yang populer yaitu
ilmu Qawaid Fiqhiyyah dan ilmu al-Asybah wa al-Nadhair (ilmu penyerupaan dan perbandingan).
Sumbernya (استمداده)
من الكتاب والسنة وآثار الصحابة وأقوال المجتهدين
Ilmu ini bersumber dari Al-Quran, Hadis, perkataan para Sahabat
Nabi dan perkataan para Ulama Mujtahid.
Hukum Mempelajarinya (حكمه)
الوجوب الكفائي على أهل كل البلدة والعيني على من ينتصب للقضاء
Hukum mempelajari ilmu ini adalah fardhu kifayah bagi
seluruh penduduk suatu daerah. Sedangakan bagi seorang hakim atau qadhi hukum
mempelajari ilmu ini adalah fardhu ‘ain.
Pembahasannya (مسائله)
قضاياه اي القواعد الباحثة عن احوال الفروع من حيث التطبيق والاستثمار
Adapun pembahasan dalam disiplin ilmu ini adalah kajian
kaidah-kaidah terhadap kondisi-kondisi cabang hukum permasalahan dari sudut
pandang pengaplikasian dan hasilnya.
Demikianlah seluruh sepuluh prinsip dasar dari ilmu Qawaid
Fiqhiyyah yang mesti diketahui sebelum mempelajari disiplin ilmu ini. semoga
bermanfaat.
Posting Komentar