Penjelasan Terlengkap Isim Ghairu Munsharif
Penjelasan Terlengkap Isim Ghairu Munsharif
Dalam kata yang berbentuk isim, terdapat isim yang menerima tanwin dan tidak menerima tanwin. Sebagaimana hal ini telah kita temukan dalam pembahasan tentang tanda-tanda i’rab, yang mana ada beberapa tempat terjadi perbedaan hukum antara isim yang menerima tanwin dan isim yang tidak menerima tanwin.
Baca di sini Mengenal Tanda-Tanda I'rab
Pada kesempatan ini penulis akan menjelaskan
secara rinci tentang apa itu isim ghairu munsharif (tidak menerima tanwin dan
kasrah) dan apa penyebabnya?
Pengertian Isim Ghairu Munsharif
Isim Ghairu Munsharif adalah kata isim
yang terdapat dua illat dari illat-illat yang sembilan atau hanya satu illat
yang kedudukannya menempati posisi dua illat.
Adapun illat-illat yang sembilan itu adalah:
1. Jamak (muntahal
jumu’)
2. Wazan fi’il
3. Adl
4. Taknis
5. Ta’rif (alamiyah)
6. Tarkib mazji
7. Zaidah
(tambahan) Alif dan nun
8. Ajam
9. Sifat
Semua illat-illat ini terhimpun dalam
perkataan sya’ir:
إِجْمَعْ وَزِنْ عَادِلًا أَنِّثْ بِمَرِفَةٍ
رَكِّبْ وَزِدْ عُجْمَةً
فَالْوَصْفُ قَدْ كَمُلَا
Jamak
Ketentuan Jamak (muntahal jumu’) sebagai
berikut:
· Jamak dengan bentuk muntahal jumu’, yaitu wazan
مَفَاعِلَ atau مَفَاعِيْلَ
· Berposisi pada tempat dua illat. Yakni, tidak
memerlukan illat yang lain dalam mencegah adanya tanwin.
Contohnya seperti مَسَاجِدُ - مَصَابِيْحَ
Wazan Fi’il
Berikut ketentuan wazan fi’il:
· Menggunakan wazan yang hanya tertentu bagi
fi’il.
Seperti شُمِّرَ (menggunakan tasydid pada huruf mim dengan bina maf’ul)
· Diawali dengan huruf tambahan seperti halnya
fi’il. Yakni bersamaan dengan fi’il pada wazaan.
Seperti أَحْمَدُ (dengan tambahan hamzah)
Adl
Adl adalah kata yang berubah dari bentuk
asalnya, adakalanya tahqiq (sungguhan) dan adakalnya taqdir
(perkiraan).
Contoh perubahan secara tahqiq sebagai
berikut:
· أُحَادُ atau مَوْحَدُ (asalnya وَاحِدٌ)
· ثُنَاءُ atau مَثْنَى (asalnya اِثْنَيْنِ)
· ثُلَاثُ atau مَثْلَثُ (asalnya ثَلَاثَةٌ)
· رُبَاعُ atau مَرْبَعُ (asalnya أَرْبَعٌ)
Ini merupakan perubahan dari kata asalnya yang
berulang-ulang.
Seperti kalimat جَاءَ الْقَوْمَ أُحَادَ
Asalnya adalah جَاءَ الْقَوْمَ وَاحِدًا وَاحِدًا
Adapun perubahan secara taqdir seperti
nama-nama yang ber-wazan فُعَل
Contohnya عُمَرُ yang merupakan adl dari عَامِرٌ
Taknis
Taknis yang mencegah keberadaan tanwin pada
isim terbagi 3, yaitu:
1. Taknis dengan
alif
2. Taknis dengan
ta
3. Taknis dengan
makna
Taknis dengan alif
Taknis dengan alif dapat mencegah tanwin
secara mutlak (nakirah, ma’rifah, mufrad, tasniyah, jamak, isim atau sifat),
baik itu alif maqshurah maupun alif mamdudah.
Contohnya alif maqshurah seperti ذِكْرَى - مَرْضَى
Contohnya alif mamdudah seperti أَشْيَاءُ - صَحْرَاءُ
Illat ini adalah illat kedua yang berposisi
pada tempat dua illat. Yakni, tidak memerlukan illat yang lain dalam mencegah
adanya tanwin.
Taknis dengan ta
Taknis dengan ta dapat mencegah tanwin beserta
alamiyah, baik itu berupa mudzakkar atau muannas.
Contohnya seperti طَلْحَة - فَاطِمَة
Taknis dengan makna
Adapun taknis dengan makna itu sama seperti
taknis dengan ta. Yakni ia dapat mencegah tanwin beserta alamiyah.
Namun taknis dengan makna memiliki beberapa
syarat sebagai berikut:
1. Melebihi dari 3
huruf
2. Terdiri dari 3
huruf tetapi huruf yang kedua berbaris
3. Terdiri dari 3
huruf tetapi huruf yang kedua sukun dan berbentuk ajam
4. Perpindahan
dari mudzakkar kepada muannas (seperti seorang perempuan diberi nama dengan
nama laki-laki)
Contohnya seperti سُعَادُ - سَقَرَ - جُوْرٌ
Ta’rif
Maksud ta’rif di sini adalah alamiyah. Ia
dapat mencegah tanwin beserta wazan fi’il, adl, taknis, tarkib mazji, tambahan
alif dan nun atau ajam.
Berikut contohnya:
· Alamiyah beserta wazan fi’il: أَحْمَدُ
· Alamiyah beserta adl: عُمَرُ
· Alamiyah beserta taknis: طَلْحَةُ
· Alamiyah beserta tarkib mazji: بَعْلَبَكَّ
· Alamiyah beserta tambahan alin nun: عُثْمَانُ
· Alamiyah beserta ajam: إِبْرَاهِيْمُ
Tarkib
Maksud tarkib di sini adalah tarkib mazji (dua
kata yang disatukan) yang diakhiri dengan selain kata وَيْهٍ
Seperti بَعْلَبَكَّ - حَضْرَمَوْتَ
Tambahan Alif Nun
Tambahan alif nun dapat mencegah tanwin
beserta alamiyah atau sifat dengan syarat tidak menerima ta taknis.
Seperti عُثْمَانُ - سَكْرَانَ
Ajam
Ketentuan ajam sebagai berikut:
· Kata tersebut berasal dari nama ajam
· Berbentuk alamiyah (sering dipakai nama) dalam
bahasa ajam.
· Melebihi 3 huruf
Sifat
Sifat dapat mencegah tanwin beserta adl, tambahan
alif nun atau wazan fi’il. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya.
Ketentuan sifat sebagai berikut:
· Jika pencegahannya beserta tambahan alif nun,
harus berwazan فَعْلَانُ dan
muannasnya tidak berwazan فَعْلَانَةٌ
· Bila menyertai wazan fi’il, harus berwazan أَفْعَلُ dan muannasnya tidak memakai ta (ة)
Kesimpulan
Isim yang tidak menerima tanwin terbagi 2,
yaitu:
1. Terdapat satu
illat yang menempati posisi dua illat
2. Terdapat dua
illat
Satu illat yang menempati posisi dua illat ada
3, yaitu:
1. Jamak
2. Taknis dengan
ta maqshurah
3. Taknis dengan
ta mamdudah
Adapun isim yang terdapat dua illat terbagi
kepada 2, yaitu:
1. Alamiyah
(ta’rif)
2. Sifat
Illat yang menyertai alamiyah (ta’rif) ada 6,
yaitu:
1. Wazan fi’il
2. Adl
3. Taknis
4. Tarkib mazji
5. Tambahan alin
nun
6. Ajam
Sedangkan illat yang menyertai sifat ada 3,
yaitu:
1. Adl
2. Tambahan alif
nun
3. Wazan fi’il
Posting Komentar