Jadilah orang pertama yang menerima update artikel terbaru dari kami!!!

Pekerjaan Yang Dianjurkan Diawali Dengan Bismillah

Daftar Isi

Pekerjaan Yang Dianjurkan Diawali Dengan Bismillah

Bismillah adalah kalimat pembuka yang sering diucapkan oleh umat Muslim sebelum memulai suatu aktivitas, dari yang sederhana hingga yang kompleks.

Mengawali semua pekerjaan dengan bismillah, dapat mengingatkan ketergantungan kita kepada Allah SWT, membentuk mindset yang positif, menjaga niat dan tujuan yang baik, menghadirkan keberkahan dalam pekerjaan, dan juga mengingatkan kita nilai-nilai spiritual.

Namun apakah semua pekerjaan itu dianjurkan diawali dengan bismillah? Nah... Dalam postingan ini, penulis akan menjelaskan aktivitas apa saja yang dianjurkan diawali dengan bismillah.

Dengan memahaminya, kita dapat mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari dan menghadapi setiap aktivitas dengan keberkahan dari Allah SWT.

Mari simak penjelasan berikut:


Dalil

Anjuran diawali pekerjaan dengan bismillah, berlandaskan hadis Nabi Muhammad SAW.

 

كل أمر ذي بال لايبدأ فيه ببسم الله الرحمن الرحيم فهو أبتر أوأجذم أو أقطع

 

“Setiap perkara yang memiliki kepentingan yang tidak diawali dengan bismillah, maka perkara tersebut sedikit keberkahannya.”

 

Penjelasan Dalil

Dikutip dari kitab Tuhfah al-Murid, karya Ibrahim al-Baijuri, bahwa yang dimaksudkan dengan kata “Amr” adalah setiap perkataan dan juga perbuatan, seperti membaca Al-Qur’an, menulis, membantu orang lain dan lain sebagainya.

Adapun yang dimaksudkan dengan “Dzi bal” (yang memiliki kepentingan) adalah kepentingan menurut syara’ (Syar’an). Maka Syeikh Ibrahim Al-Baijuri menjelaskan bahwa terdapat beberapa perkara yang tidak termasuk dalam kata “Dzi bal”, yaitu:

1. Perkara yang haram, baik itu haram karena dirinya, seperti zina, maupun haram karena perkara yang lain, seperti berwudhu` menggunakan air curian.

2. Perkara yang makruh, baik itu makruh karena dirinya, seperti melihat kemaluan istri tanpa ada keperluan, maupun makruh karena perkara yang lain, seperti memakan jengkol.

3. Murni zikir, seperti tahlil (Lailahaillah).

4. Ibadah yang telah diatur oleh syara’ ada permulaannya, seperti shalat yang diawali dengan takbiratul ihram.

5. Perkara yang enteng, seperti memakai sandal, meludah dan lain sebagainya.

 

Adapun kata “Abtar”, “Ajdzam, dan Aqtha’. Ini terjadi perbedaan riwayat. Yang mana maksudnya adalah kurang atau sedikitnya keberkahan, walaupun sempurna secara kasat mata.

Maka maksud hadis di atas adalah setiap perbuatan dan perkataan yang dianggap penting menurut syara’, bila tidak diawali dengan membaca bismillah, maka perbuatan dan perkataan tersebut keberkahannya sedikit.

 

Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat kita pahami bahwa pekerjaan yang dianjurkan diawali dengan bismillah adalah pekerjaan yang tidak termasuk dalam kriteria berikut:

1. Bukan perkara haram

2. Bukan perkara makruh

3. Bukan zikir yang murni

4. Bukan ibadah yang telah diatur oleh syara’ ada permulaannya

5. Bukan perkara yang enteng

 

Wallahu a’lam bi al-Shawab...

Semoga bermanfaat...

 

Sumber:

Tuhfah al-Murid ala Jauharah al-Tauhid

Posting Komentar